Otoritas Turki Mulai Copot Tanda Museum di Hagia Sophia

Jumat, 17 Juli 2020 19:00 WIB

Warga melintasi bangunan Hagia Sophia, Istanbul, Turki, 10 Juli 2020. Hagia Sophia pada awalnya dibangun sebagai basilika bagi Gereja Kristen Ortodoks Yunani. Namun, fungsinya telah berubah beberapa kali sejak berabad-abad. Xinhua/Osman Orsal

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki mulai semua mencopot tanda museum Hagia Sophia setelah pekan lalu dialihfungsikan menjadi masjid.

Video yang disiarkan oleh media Turki menunjukkan pekerja menurunkan tanda museum Hagia Sophia yang sebelumnya dipasang di bawah otoritas Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki.

Pada Jumat Presiden Recep Tayyip Erdogan mengesahkan dekrit yang mengubah status Hagia Sophia dan mengumumkan salat Jumat pertama di Hagia Sophia digelar pada 24 Juli. Direktorat Jenderal Urusan Agama Turki akan mengambil alih kepengurusan Hagia Sophia.

Surat kabar Turki, Hurriyet, melaporkan Hagia Sophia akan tetap dibuka untuk turis. Pemerintah Turki mengatakan bahwa ikon dan mosaik Kekristenan akan ditutupi dengan teknologi dan pencahayaan khusus.

Advertising
Advertising

Perubahan status Hagia Sophia memicu kecaman dari seluruh dunia. Salah satu penentang paling vokal alih fungsi Hagia Sophia adalah Yunani.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis sekali lagi mengkritik Turki pada Kamis atas keputusannya untuk mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi masjid dan menyerukan sanksi Eropa atas kebijakan Ankara di wilayah Mediterania Timur, surat kabar Ekathimerini melaporkan.

Berbicara dalam pertemuan Partai Rakyat Eropa (EPP) yang diadakan melalui konferensi video, Mitsotakis mengatakan keputusan untuk mengubah status Hagia Sophia, yang pertama kali dibangun sebagai katedral di Kekaisaran Bizantium Kristen, merupakan indikasi kecilnya pemahaman Turki tentang perjanjian internasional, saling menguntungkan hormat dan dialog antaragama.

Perdana menteri Yunani juga menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan Turki yang memicu ketegangan di wilayah yang lebih luas, menambahkan bahwa kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell harus membuat daftar kemungkinan sanksi terhadap Turki.

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

6 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

7 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

9 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

10 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

12 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

12 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya