Heboh Video Kantor Berita Xinhua Klaim Batik dari Cina

Senin, 13 Juli 2020 10:05 WIB

Kerajinan batik di Kulon Progo berhenti produksi massal sejak Maret hingga Juni ini karena ikut terdampak pandemi Covid-19. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia media sosial ramai oleh unggahan kantor berita Cina, Xinhua, yang mengunggah video yang menyebut batik sebagai kerajinan tradisional dari Cina.

Video diunggah oleh akun Twitter China Xinhua News, @XHNews, pada 12 Juli dengan menunjukkan proses pembuatan batik pada latar video.

"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina. Dengan menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang-orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern.#AmazingChina," tulis keterangan yang menyertai unggahan video Xinhua dalam bahasa Inggris.

Menurut laman situs web Intangible Cultural Heritage UNESCO, batik terdaftar sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia. Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Budaya Non-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.

Advertising
Advertising

Dikutip dari Antara, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata saat itu mengatakan UNESCO mengakui batik Indonesia bersama dengan 111 nominasi mata budaya dari 35 negara, dan diakui serta dimasukkan dalam Daftar Representatif sebanyak 76 mata budaya.

Netizen Indonesia berkomentar tentang asal-usul batik dan menyindir klaim tersebut.

"Batik diambil dari bahasa Jawa 'ambatik' yang berarti menandai dengan titik-titik. Jadilah negeri yang bangga bukan dengan meniru dan mengklaim hak cipta bangsa lain," komentar akun @KikiNmaKecilku.

"Batik adalah salah satu bentuk seni paling maju dari warisan budaya Indonesia yang kaya. Pada tahun 2009, UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity," tulis pengguna Twitter @arifhasbullah.

"Saya pikir 'Batik' bahkan tidak ada dalam kamus kalian," tulis @hi_kryst.

Sementara pengguna Twitter lain menyindir dengan mengaitkan ke virus corona. "Saya sarankan kalian mengklaim Covid. Tidak ada negara yang mengklaimnya sampai sekarang," tulis salah satu pengguna bernama @Sean_Alma.

Video Twitter Xinhua berdurasi 49 detik itu memperlihatkan seorang perempuan membuat motif batik bergambar burung pada kain dan motif bunga pada topi.

"Batik adalah kerajinan tradisional Cina. (Batik) umumnya digunakan oleh kelompok etnis minoritas di Guizhou dan Yunan," tulis keterangan teks di dalam video.

Xinhua juga menyebut bagaimana seni batik tetap mengikuti perkembangan zaman sampai era modern saat ini.

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

1 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

2 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

10 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

10 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

12 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

13 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

13 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

13 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

16 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya