TEMPO.CO, Jakarta - Mantan kekasih tersangka perdagangan seks Jeffrey Epstein, Ghislaine Maxwell, mengajukan penangguhan penahanan terhadap pengadilan. Ia berargumen, dirinya bukanlah Jeffrey Epstein yang akan mencoba kabur untuk menghindari persidangan.
"Dia tidak mencoba kabur dari proses hukum, tetapi menghindari sorotan publik untuk alasan yang bisa dipahami. Ia melindungi orang-orang terdekatnya dari tekanan media atau masyarakat," ujar pengacara Ghislaine Maxwell, Mark S. Cohen dan Jeffrey S. Pagliuca, dalam pernyataan pers mereka, dikutip dari CNN, Sabtu, 11 Juli 2020.
Diberitakan sebelumnya, Ghislaine Maxwell ditangkap oleh FBI atas dugaan terlibat dalam kasus pelecehan dan perdagangan seks oleh Jeffrey Epstein. Menurut Jaksa Federal New York, Ghislaine Maxwell membantu Jeffrey Epstein merekrut, mendidik, dan juga menyiksa gadis-gadis di bawah umur untuk menjadi pekerja seks.
Salah satu pelanggan utama Ghislaine Maxwell dan Jeffrey Epstein diduga Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris. Hal tersebut mengacu pada keterangan salah satu perempuan yang direkrut oleh Ghislaine Maxwell dan Jeffrey Epstein. Walau begitu, Pangeran Andrew membantah hal itu berkali-kali.
Dari keduanya, Jeffrey Epstein ditangkap lagi dulu. Namun, ia tewas di dalam penjara sebelum proses hukumnya selesai. Ghislaine Maxwell belakangan ditangkap yang kemudian mengajukan penangguhan penahanan hingga sidang dimulai. Keputusan atas pengajuan penangguhannya akan diumumkan esok Selasa.
"Ia meminta penahanannya ditangguhkan dengan paket jaminan US$5 juta, pembatasan perjalanan, dan tahanan rumah," ujar pengacara Ghislaine Maxwell yang konsisten membantah terlibat dalam bisnis pelecahan dan perdagangan seks Jeffrey Epstein.
Jaksa berargumen terlalu berbahaya membiarkan Ghislaine Maxwell tidak dipenjara. Dengan kekayaan yang ia miliki, kata jaksa, Ghislaine Maxwell bisa kabur sewaktu-waktu. Apalagi, jika mengingat ia sudah bersembunyi selama setahun lebih.