Pembawa Acara Bernama TV Malaysia Sebut Al Jazeera Jahiliah

Jumat, 10 Juli 2020 05:00 WIB

Pembawa acara Bernama TV Herleena Pahlavy (kanan) dengan rekannya Wan Syahrina pada program "Malaysia Petang Ini".[Free Malaysia Today]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pembawa acara talk show Bernama TV diskors oleh kantor berita nasional Malaysia setelah menggunakan istilah Arab yang menghina Al Jazeera.

Pembawa acara televisi Bernama TV juga menyuruh saluran televisi internasional yang berbasis di Qatar itu untuk "tutup mulut" selama siaran langsung yang ditayangkan pekan ini.

Bernama, kantor berita nasional Malaysia, berada di bawah yurisdiksi Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia.

Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Datuk Saifuddin Abdullah mengatakan di Twitter dia diberitahu oleh pemimpin Bernama bahwa tindakan telah diambil terhadap pembawa acara itu.

"Kita memang tidak setuju dengan laporan saluran berita itu (Al Jazeera), tetapi kita tidak boleh menyebutnya seperti itu. Saya telah diberitahu oleh pemimpin Bernama bahwa tindakan telah diambil," kicau Datuk Saifuddin Abdullah, dikutip dari Malaymail, 9 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Insiden ini terjadi selama program Malaysia Petang Ini yang ditayangkan di Bernama TV pada 6 Juli, di mana salah satu pembawa acara mengklaim laporan "Al Jahiliyah" (Jahiliah) tidak etis dan tanpa dasar.

Pembawa acara menggunakan kata "Al Jahiliyah" untuk memplesetkan "Al Jazeera". Al-Jahiliyah adalah istilah Arab untuk "ketidaktahuan/kebodohan".

"Saya merasa bahwa Al Jazeera, atau setelah masalah ini, sebagaimana saya dapat menyebutnya, Al Jahiliyah, tidak memiliki dasar atau mungkin tidak memiliki etika. Jika kita google, mereka terlibat dalam banyak kontroversi dan kritik," kata Herleena Pahlavy, satu dari dua pembawa acara Bernama TV di akhir program, seperti dikutip dari Free Malaysia Today.

Dia kemudian menutup program dengan pernyataan, "Saya Leena Pahlavy. Al Jazeera, kalian tutup mulut."

Sepanjang program Bernama TV, kedua pembawa acara menyindir Al Jazeera atas program 101 East yang berjudul Locked Up in Malaysia's Lockdown.

Keduanya juga mempertanyakan kenapa Al Jazeera menonaktifkan komentar di akun resmi YouTube-nya, dan mengatakan itu dilakukan karena Al Jazeera takut diserang warganet Malaysia.

Pada 3 Juli, Al Jazeera yang berbasis di Qatar, merilis film dokumenter berdurasi 25 menit berjudul "Locked Up in Malaysia's Lockdown". Dokumenter ini berfokus pada pekerja migran tidak berdokumen di Malaysia, yang kemudian menyebabkan kegemparan di masyarakat Malaysia yang menyatakan keraguan tentang kebenaran laporan tersebut.

Film dokumenter itu mengklaim Malaysia mendiskriminasi migran tidak berdokumen dalam upaya pencegahan Covid-19.

Film dokumenter itu juga telah membuat kepolisian Malaysia membuka penyelidikan penghasutan terhadap Al Jazeera dan perburuan imigrasi terhadap seorang pekerja Bangladesh yang ditampilkan dalam film dokumenter.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

13 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

5 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

6 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

7 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

8 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya