Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Lockdown, TKI Bertahan Hidup dari Bantuan Relawan

image-gnews
Mustar, TKI asal Sampang, Madura, Jawa Timur di depan rumah bedengnya di areal Jinjang, Kuala Lumpur, kini hidup mengandalkan bantuan beras relawan akibat Malaysia lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona. [MASHRUR ]
Mustar, TKI asal Sampang, Madura, Jawa Timur di depan rumah bedengnya di areal Jinjang, Kuala Lumpur, kini hidup mengandalkan bantuan beras relawan akibat Malaysia lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona. [MASHRUR ]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia Lockdown telah membuat sejumlah TKI terancam kelaparan karena tidak lagi bekerja dan memiliki uang untuk membeli makanan.

Lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona di Malaysia juga membuat mereka dibatasi untuk ke luar rumah.

Mustar, 35 tahun, seorang TKI yang bekerja sebagai buruh bangunan di daerah Jinjang, Kuala Lumpur menuturkan selama hampir sebulan lockdown, telah membuatnya tidak lagi mampu menghidupi dirinya.

Lelaki asal Sampang, Madura  yang hidup bersama istri dan anaknya kini hidup dengan mengandalkan beras bantuan relawan sebanyak 5 kilogram.

"Saat ini kami masih bisa bertahan karena ada bantuan beras dari relawan. Tapi apakah minggu depan mereka akan datang lagi?" kata Mustar seraya menunjukkan sebungkus beras 5 kilogram yang tinggal separuh.

Mustar menjelaskan kepada Tempo, 12 April 2020, untuk menghemat pengeluaran dia, istri dan anaknya mengurangi jam makan. Jika selama ini mereka makan 3 kali sehari, maka kini terpaksa 2 kali sehari.

"Sekarang kalau bisa makan 2 kali sehari sudah sangat beruntung, itupun dengan lauk seadanya," ujarnya.

Beruntung areal sekitar kongsi atau rumah bedeng yang disewa Mustar dapat ditanami kangkung. Sehingga kangkung itu bisa menjadi lauk mereka bersama nasi.

Mustar tidak berani keluar terlalu jauh dari rumah bedeng untuk sekadar mencari tambahan makanan. Dia tidak mau ditangkap polisi Malaysia yang berjaga-jaga agar selama lockdown tidak ada orang ke luar rumah tanpa tujuan jelas.

"Beberapa hari yang lalu ada dua orang ditangkap polisi karena keluar kongsi mencari ikan di sungai," ujarnya

Gusar dengan situasi lockdown di Malaysia, Mustar mengharap perhatian serius pemerintah karena dia ingin pulang ke kampung halamannya.

"Kami ingin pulang saja ke tanah air, tapi untuk keluar kongsi saja tidak mungkin tanpa dikoordinir pemerintah" kata Mustar seraya mempertanyakan janji pemerintah bahwa TKI akan dijemput dengan kapal perang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TKI lainnya, Fajar Wahyudi, 41 tahun juga mengalami kesulitan hidup akibat lockdown.

Selain memikirkan biaya makan, dia juga harus memikirkan biaya sewa rumah. Fajar sebagai pekerja bangunan asal Situbondo, Jawa Timur tinggal di rumah susun di daerah Sungai Kayu Ara, Selangor. Sewa rumah susun 500 ringgit setiap bulan.

Namun, sejak Malaysia memberlakukan lockdown, Fajar tidak lagi bekerja dan hidup dari bantuan tetangga warga Malaysia etnis India.

"Sudah dua kali tetangga India di depan rumah memberi beras. Mudah-mudahan segera ada bantuan dari kedutaan," ujar Fajar.

Dia risau bagaimana mendapatkan uang sewa rumah susun yang dia tempati bersama istri jika lockdown terus berlanjut. Karena uang sewa bulan ini dibayarkan dari gaji istrinya.

"Sebelum Lockdown pertengahan bulan lalu isteri saya yang bekerja sebagai cleaning service mendapat setengah bulan gaji, dan dibayarkan kepada pemilik rumah," kata Fajar.

Senada dengan Mustar, Fajar juga mengharapkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah. "Sampai saat ini saya belum mendapatkan bantuan dari kedutaan."

Pada 1 April lalu, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menjelaskan, Kementerian Luar Negeri menyalurkan bantuan logistik untuk TKI khususnya yang bekerja sebagai buruh harian lepas dan TKI yang paling rentan akibat lockdown di Malaysia, yakni 3 ribu paket tambahan logistik.

Lockdown yang dilakukan Pemerintah Malaysia juga telah mendorong para TKI/WNI pulang ke Indonesia. Diperkirakan sudah 34.696 WNI pulang dari Malaysia ke Indonesia, dimana umumnya mereka yang pulang menggunakan fasilitas visa 30 hari dan tidak terkait dengan jamaah tablik akbar di sana.

Kementerian Luar Negeri meyakinkan ada kesepahaman yakni pemberian kemudahan bagi WNI yang mau pulang ke Indonesia meski Malaysia lockdown.

KJRI di Johor baru, telah mengutus beberapa staf untuk berjaga demi memastikan proses pulangnya para WNI itu berjalan lancar. Setiba di tanah air, para WNI itu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan karantina mandiri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

22 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.


Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

23 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.


Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

26 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
Kemenlu Sebut Ada 107 WNI Korban TPPO di Myanmar sepanjang tahun 2024

Kemenlu menyatakan telah berhasil memulangkan 44 orang WNI korban TPPO di Myanmar, 63 orang lainnya masih diupayakan.


Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

26 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

Korban TPPO di Myanmar telah melapor ke Polda Jawa Tengah.


Soal Video Viral WNI Korban TPPO di Myanmar, Kemenlu Sudah Koordinasi dengan KBRI Yangon

26 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Soal Video Viral WNI Korban TPPO di Myanmar, Kemenlu Sudah Koordinasi dengan KBRI Yangon

Kemenlu menyatakan telah berkoordinasi dengan KBRI Yangon untuk mengevakuasi WNI korban TPPO di Myanmar.


179 Pekerja Migran Indonesia Kelompok Rentan di Malaysia Dipulangkan ke Indonesia

37 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI. Sumber: TEMPO | Nabiila A
179 Pekerja Migran Indonesia Kelompok Rentan di Malaysia Dipulangkan ke Indonesia

Sebanyak 179 pekerja migran Indonesia yang sudah lansia yang ditahan di pusat tahanan imigrasi dipulangkan ke Indonesia


Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

38 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO) di Istana Negara pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyerahkan langsung penghargaan Agricola Medal kepada Presiden Jokowi.


Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

40 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

Dalam rekaman tersebut Hendri mengklaim ada sandera lain di Myanmar yang telah dijemput oleh perwakilan dari negaranya masing-masing.


PBB Hentikan Operasi Bantuan di Gaza akibat Perintah Evakuasi Israel

41 hari lalu

Bayi-bayi prematur Palestina dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Aqsa ke Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menyusul perintah evakuasi untuk wilayah sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 26 Agustus 2024. REUTERS/Abd elhkeem Khaled
PBB Hentikan Operasi Bantuan di Gaza akibat Perintah Evakuasi Israel

Operasi bantuan PBB di Gaza terhenti pada Senin setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Ahad untuk Deir Al-Balah di Jalur Gaza


Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

42 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (ketiga dari kiri) dan Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia Juwarih (kanan) mendengar penjelasan dua keluarga korban online scam. Keduanya bercerita 11 orang direkrut melalui media sosial, di Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan akan menindaklanjuti laporan dari Serikat Buruh Migran Indonesia.