WNI di Amerika Kritik Aturan Pemulangan Pelajar Internasional

Kamis, 9 Juli 2020 08:23 WIB

Profesor dan ketua fakultas bisnis Harvard, Bharat Anand menjelaskan pada mahasiswa yang berada di penjuru dunia yang disiarkan secara online di stasiun televisi WGBH, Boston, 21 Agustus 2015. Universitas Harvard meluncurkan kelas yang berbasis online. AP/Gretchen Ertl

TEMPO.CO, Jakarta - Pelajar asal Indonesia di Amerika ikut bersuara perihal kebijakan pemulangan siswa internasional oleh Departemen Imigrasi AS (US Immigration and Customs Enforcement). Mereka mengkritik kebijakan tersebut, menganggapnya sebagai keputusan yang gegabah dan diskriminatif.

Salah satu yang memprotesnya adalah IIham M. Shiddiq, mahasiswa pasca sarjana dari School of Civil and Environmental Engineering Georgia Institute of Technology. Menurutnya, kebijakan imigrasi tersebut ugal-ugalan karena tidak hanya membahayakan nyawa pelajar internasional, tetapi juga ekonomi Amerika sendiri.

"Hal tersebut bisa mengancam ekonomi Amerika karena pelajar internasional berkontribusi kurang lebih US$45 miliar untuk ekonomi nasional," ujar Ilham ketika diwawancarai Tempo, Rabu, 8 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, Departemen Imigrasi Amerika mengeluarkan aturan bahwa pelajar internasional yang hanya mengambil kelas online akan diwajibkan pulang ke negara masing-masing. Jika menolak, maka mahasiswa terkait akan dideportasi oleh Departemen Imigrasi Amerika.

Keputusan tersebut tak ayal menimbulkan kehebohan dari kampus dan komunitas pelajar internasional. Sebab, beberapa kampus sudah kadung menyiapkan kelas semester baru mereka secara online untuk alasan keamanan. Sementara itu, untuk pelajar internasional, tak semuanya bisa pulang karena beberapa rute penerbangan masih ditutup.

Departemen Imigrasi memberikan kelonggaran apabila pelajar mengambil kelas campuran, yaitu kelas tatap muka dan kelas online. Alternatif lainnya, memberi kelonggaran apabila pelajar berniat pindah ke kampus dengan kelas fisik atau campuran. Namun, tidak semua kampus siap melakukan perubahan model pengajaran secara dadakan.

"Kebijakan ini tidak dikonsultasikan dengan kampus-kampus di mana tidak semua (jursan) bisa mengakomodir kelas tatap muka sambil tetap menjalankan protokol keselamatan COVID-19," ujar Ilham. Ilham menambahkan bahwa sekolahnya, hingga saat ini belum memberikan briefing apapun.

Kritik senada disampaikan oleh mahasiswa jurnalistik di Michigan State University, Indri Maulidar. Menurutnya, kebijakan imigrasi tersebut aneh karena malah 'menghukum' mahasiswa atas keputusan yang diambil oleh kampus. Di sisi lain, pulang ke negara asal juga berpotensi memperparah penyebaran virus mengingat situasi pandemi di Amerika yang buruk.

"Kelas full online kan kebijakan kampus, kenapa kami yang harus dideportasi?" ujar Indri yang memastikan bahwa dirinya akan menggunakan opsi kelas campuran untuk bisa menyelesaikan kuliahnya di Amerika.

"Saya berharap kampus bisa mencari cara agar pelajar internasional tidak dideportasi. Walau sistem kelas campuran sudah disiapkan, masih ada kemungkinan kelas online sepenuhnya jika pandemi memburuk," ujar Indri menambahkan.

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika (PERMIAS) sudah mengeluarkan panduan perihal kebijakan pemulangan pelajar internasional tersebut. Mereka mengingatkan bahwa mereka yang terkena dampak kebijakan itu adalah pemegang visa F-1 (pelajar akademis) dan M-1 (pelajar non akademis) yang tidak didanai Pemerintah Amerika.

Selain itu, PERMIAS meminta pelajar Indonesia di Amerika untuk terus memantau International Student Office soal status kelas mereka. Jika sudah ada kepastian, pelajar Indonesia diharapkan memberi tahu PERMIAS soal tersebut.

ISTMAN MP

Berita terkait

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

41 menit lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

2 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

4 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya