Polisi telah memburu para pelaku yang terlibat dalam skandal susu nasional ini. Hari ini mereka menahan 12 orang lagi yang diduga terlibat dalam kasus ini. Shi Guizhong, juru bicara kepolisian Provinsi Hebei, mengatakan, jumlah total tahanan kini menjadi 18 orang.
Polisi juga menyita 300 kilogram bahan kimia mencurigakan, termasuk 222,5 kilogram melamin, bahan kimia industri yang biasa digunakan untuk plastik, yang diduga ditambahkan ke susu bubuk untuk membuat seolah-olah kadar proteinnya lebih tinggi. Padahal, bahan tambahan inilah yang diduga telah menyebabkan penyakit batu ginjal dan yang terkait masalah ginjal pada bayi-bayi di seluruh negeri itu.
Dari orang-orang yang ditangkap polisi itu, enam diduga telah menjual melamin, sedangkan yang lainnya menjual susu yang tercemar tersebut.
Sejumlah pengujian menunjukkan bahwa 69 tumpukan susu formula dari 22 perusahaan ternyata mengandung bahan terlarang. Dua dari perusahaan yang terlibat itu juga mengekspor produknya ke Bangladesh, Yaman, Gabon, Burundi, dan Burma, meski belum jelas apakah susu yang tercemar termasuk dalam yang diekspor.
"Insiden susu bubuk bayi Sanlu mencerminkan kekacauan dalam pasar produk susu dan lubang-lubang dalam pengawasan dan penataan," kata rapat kabinet tersebut.
Badan Administrasi Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina (AQSIQ) juga mencabut semua pengecualian yang sebelumnya diberlakukan atas beberapa produsen makanan. Mereka telah mencabut kualifikasi pengecualian terhadap Sanlu Group yang berbasis di Ibu Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, dan merek terkenal susu bubuk bayinya, jenis susu bubuk lain, dan susu yang disterilkan.
Sanlu Group, produsen susu Cina terkemuka di sana, mengakui pekan lalu bahwa mereka telah menemukan sebagian dari produk susu bubuknya tercemar melamin. Mereka telah menarik segera susu formula yang dibuat sebelum 6 Agustus itu.
XINHUA | BBC | AP | IWANK