Dituduh Iran Dalangi Kebakaran di Situs Nuklir, Ini Respon Israel

Senin, 6 Juli 2020 10:32 WIB

Benjamin Gantz. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Israel merespon tuduhan Iran perihal mereka adalah dalang di balik insiden di situs nuklir Natanz. Dalam keterangan persnya, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan bahwa tidak semua insiden harus dituduhkan sebagai ulah Israel.

"Jangan semua insiden yang terjadi di Iran kemudian dikaitkan dengan kami," ujar Gantz sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 6 Juli 2020.

Diberitakan sebelumnya, situs nuklir Natanz mengalami kebakaran beberapa hari lalu. Kebakaran dipicu dari ledakan yang terjadi situs nuklir bawah tanah tersebut.

Dalam penyelidikan Iran, diduga kuat ledakan yang terjadi adalah akibat dari peretasan ke Natanz. Iran kemudian menuduh Amerika dan Israel sebagai dalangnya mengingat kedua negara tersebut memprotes program pengayaan nuklir di negeri pimpinan Hassan Rouhani itu.

Natanz adalah satu dari sekian situs nuklir milik Iran. Oleh organisasi pengawasan nuklir yang disokong PBB, International Atomic Energy Agency, situs tersebut dalam pengawasan dan inspeksi rutin.

Gantz berkata, meretas sebuah situs nuklir tidak segampang yang dikatakan oleh Iran. Dengan kata lain, tidak semua negara bisa dengan mudah tiba-tiba meretas sistem situs. Gantz menduga insiden di Natanz lebih karena kesalahan teknis dan kesalahan perawatan.

"Semua sistem di situs nuklir itu sangat kompleks. Saya tidak tahu bagaimana cara mereka merawat situs nuklir itu," ujar Gantz.

Tiga pejabat Iran, yang enggan disebutkan namanya, mengkonfirmasi bahwa apa yang terjadi di Natanz benar-benar peretasan. Namun, mereka enggan menunjukkan bukti.

Peretasan di Natanz sendiri bukan hal bari. Di tahun 2010, virus Stuxnet digunakan untuk meretas Natanz. Saat itu, Israel dan Amerika juga diyakini sebagai dalangnya.

Terkait program pengayaan nuklir, Iran memutuskan untuk tidak lagi sepenuhnya mengikuti kesepakatan nuklir enam negara yang diteken tahun 2015. Keputusan itu diambil pasca Amerika memutuskan mundur dari kesepakatan pada tahun 2018.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

1 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

2 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

2 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

3 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

3 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

4 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

5 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

6 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya