Tunisia Menolak Petisi Ikhwanul Muslimin Masuk Daftar Teroris

Sabtu, 4 Juli 2020 21:30 WIB

Pendukung Ikhwanul Muslimin meneriakan slogan anti-pemerintah militer saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Tunisia menolak sebuah petisi yang meminta agar kelompok Ikhwanul Muslimin dimasukkan ke dalam daftar hitam negara itu. Petisi itu disorongkan oleh kelompok oposisi yakni Partai Kebebasan Konstitusional (PDL), yang menguasai 10 kursi parlemen dari total 217 kursi.

Situs aa.com.tr mewartakan PDL ingin organisasi Ikhwanul Muslimin dimasukkan ke dalam kategori organisasi teroris. Akan tetapi, petisi itu ditolak oleh biro parlemen Tunisia yang terdiri dari juru bicara parlemen, para wakilnya dan 10 perwakilan anggota parlemen dari semua partai yang duduk di parlemen.

Pendiri Ikhwanul Muslimin, Hassan al-Banna.[biography.com]

Partai Ennahda, yang menguasai 54 kursi parlemen, menggambarkan rancangan yang diajukan PDL sama dengan buang-buang waktu. Sedangkan juru bicara Partai Ennahda, Sayyid Ferjani, mengatakan petisi yang dimasukkan itu ditujukan untuk melayani agenda asing dan hanya fokus ke masalah yang sangat kecil.

Sebelumnya pada April 2019 situs nytimes.com mewartakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan agar kelompok Ikhwanul Muslimin dimasukkan sebagai sebuah organisasi teroris. Penunjukkan ini akan memberlakukan sanksi kepada kelompok itu dan mereka yang melakukan aktivitas bisnis dengan Ikhwanul Muslimin.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, pejabat di Pentagon dan Kemenerian Luar Negeri Amerika Serikat keberatan dengan usulan itu. Mereka mengatakan kelompok Ikhwanul Muslimin tidak memenuhi definisi hukum sebagai sebuah kelompok teroris. Usulan yang diajukan Trump itu juga bisa menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan dari negara-negara sekutu Amerika Serikat, di mana Ikhwanul Muslimin memilik pengaruh politik yang besar.

Ikhwanul Muslimin adalah sebuah gerakan yang dibentuk di Mesir pada 1928 oleh Hasan al-Banna, seorang guru sekolah yang bekerja di Kota Ismailia dekat Terusan Suez. Al-Banna mengatakan kebangkitan Islam akan memungkinkan umat Muslim dunia mengejar kemajuan negara-negara Barat dan melepaskan diri dari aturan penjajahan.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

3 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

9 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

10 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

15 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

17 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

18 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

18 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

19 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

19 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya