Senat Amerika Setujui Larangan Bank Berurusan Dengan Bisnis Cina
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Jumat, 3 Juli 2020 18:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Senat Amerika secara mufakat menyetujui rancangan legislasi penalti untuk bank-bank yang berurusan dengan bisnis afiliasi Pemerintah Cina. Hal tersebut menyusul diloloskannya UU Keamanan Nasional Hong Kong oleh Cina.
Dengan disetujuinya legislasi ini, maka Senat tinggal menyerahkan rancangan yang ada kepada Presiden Amerika Donald Trump untuk diteken. Trump diyakini sudah pasti menyetujui rancangan yang ada mengingat sikapnya yang sangat kontra Cina.
"Lewat rancangan legislasi ini, Senat Amerika secara tegas menunjukkan pihak mana yang kami dukung," ujar Senator Republikan, Pat Toomey, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 3 Juli 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Parlemen Cina meloloskan UU Keamanan Nasional Hong Kong pada hari Selasa kemarin. UU Keamanan Nasional tersebut akan mengatur hal-hal yang dianggap bisa mengancam keamanan Hong Kong mulai dari intervensi asing, subversi, pemisahan diri, hingga terorisme.
Sejak UU itu diloloskan, Cina dan Hong Kong gerak cepat untuk mengaplikasikannya. Slogan-slogan anti-pemerintah mulai dilarang. Selain itu, Kantor Keamanan Nasional dibentuk Cina dengan tanggung jawab melaporkan dan menindak segala hal yang berkaitan dengan pelanggaran UU Keamanan Nasional Hong Kong.
Negara-negara barat, terutama Amerika, menentang langkah Cina dan Hong Kong. Mereka menyebut hal itu akan mencabut otonomi Hong Kong. Sebagai 'hukuman', berbagai sanksi dilakukan mulai dari melarang ekspor senjata, membatasi akses ke teknologi Amerika, dan yang terbaru legislasi soal kerjasama bank dengan bisnis di Cina.
Lolosnya legislasi tersebut secara mufakat juga hal menarik di Amerika. Sebab, sangat jarang Republikan dan Demokrat satu suara. Cina menyatukan keduanya.
"Sekarang adalah momen yang krusial. Tidak ada waktu yang lebih tepat dibanding sekarang (untuk merespon isu Hong Kong)," ujar senator Demokrat, Chris Van Hollen, sponsor utama dari legislasi yang disebut Hong Kong Autonomy Act itu.
Pakar sanksi dari Center for a New American Securiy, Elizabeth Rosenberg, menyebut Amerika telah menaikkan perlawanannya terhadap Cina. Menyiapkan penalti untuk bank yang berurusan dengan Cina adalah langkah ekonomi yang berani.
Menanggapi langkah Amerika, Pemerintah Cina mengatakan bahwa balasan yang setimpal akan mereka persiapkan.
"Langkah Amerika mengintervensi urusan internal Cina dan melanggar ketentuan internasional...Jika Amerika memang benar-benar berniat untuk menjatuhkan kami, kami akan merespon dengan segala daya yang dibutuhkan," ujar Kongres Cina dalam pernyataannya, dikutip dari Al Jazeera.
ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA