Modi Kunjungi Lokasi Bentrok India dan Cina di Lembah Galwan

Jumat, 3 Juli 2020 13:34 WIB

Narendra Modi

Modi Kunjungi Lokasi Bentruk India - Cina di Lembah Galwan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri India, Narendra Modi, berkunjung ke Lembah Galwan untuk pertama kalinya sejak tentara Cina dan India bentrok di sana. Adapun kedatangannya untuk menemui para tentara yang masih bertugas di wilayah sengketa perbatasan India-Cina tersebut.

"Kunjungannya ditemani oleh Kepala Staf Pertahanan Jenderal Bipin Rawat dan Panglima Militer Jenderal Manoj Mukund Naravane," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 3 Juli 2020.

Sebagaimana diketahui, beberapa pekan lalu, insiden berdarah terjadi di lembah Galwan antara tentara India dan Cina. Keduanya berkelahi, menggunakan batu dan tombak, di mana berujung pada tewasnya 20 tentara India. Sejumlah tentara Cina diyakini juga menjadi korban, namun pemerintah negeri tirai bambu itu belum mengungkap detilnya hingga sekarang.

Peristiwa tersebut tak ayal memanaskan hubungan India dan Cina. Kedua kubu sama-sama tidak mau disalahkan dan menyebut lawan masing-masing sebagai provokator.

Di India, Modi ditekan untuk memberikan respon keras terhadap Cina. Beberapa anjuran diberikan mulai dari memberi respon militer hingga memberi sanksi dagang.

Modi sudah memberi sejumlah sanksi ke Cina. Sejauh ini, Modi diketahui baru mengambil langkah di ranah digital dan infrastruktur. Di ranah digital, Modi memblokir aplikasi asal Cina seperti Tiktok dan meminta platform e-commerce Cina untuk memberi label "Made in India" untuk produk asal negeri Bollywood itu.

Di sektor infrastruktur, India tidak mengizinkan perusahaan Cina untuk berpartisipasi dalam proyek jalan tol, termasuk proyek joint venture. Sebagai gantinya, perusahan infrastruktur asal India akan diberikan kelonggoran untuk bisa turut serta di proyek-proyek itu.

"India yang swasembada akan menjadi penghormatan yang tepat untuk para martir (yang tewas di lembah Galwan)," ujar Modi pada Ahad lalu.

Cina, hingga berita ini ditulis, belum memberikan respon apapun atas segala potensi sanksi dari India. Pakar ekonomi dari University of International Business and Economics Beijing, Tu Xinquan, memprediksi Cina sudah menyiapkan langkah balasan dan akan menggunakannya begitu diperlukan.

"Jika India bertindak keras, Cina pasti akan membalas. Kemungkinan akan memberlakukan kontrol ekspor terhadap produk-produk yang penting," ujar Tu Xinquan, dikutip dari South China Morning Post

ISTMAN MP | REUTERS | SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

6 jam lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

7 jam lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya