Oposisi Malaysia Minta Bantuan Internasional Untuk Bebaskan Tahanan

Reporter

Editor

Rabu, 17 September 2008 20:03 WIB

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Kelompok oposisi Malaysia meminta bantuan internasional untuk mendorong pelepasan tahanan politik dan lainnya yang ditahan tanpa pengadilan di bawah Akta Keamanan Dalam negeri (ISA).Teresa Kok, dari Partai Aksi Demokratik (DAP), anggota aliansi partai oposisi yang ditahan pekan lalu bersama bloger kenamaan Malaysia, Raja Petra Kamaruddin, dibekap di bawah ISA.Seorang jurnalis untuk koran berbahasa Cina juga ditahan setelah melaporkan komentar rasis yang dilontarkan anggota partai berkuasa, namun buru-buru dilepas setelah terjadi kegemparan bahkan di dalam pemerintahan sendiri."Kami akan mencari dukungan internasional dan regional dari parlemen untuk pembebasan secepatnya Teresa Kok dan tahanan ISA lainnya, dan untuk mengajukan pencabutan ISA," kata anggota DAP, Lim Kit Siang.Dia mengatakan, sebuah kelompok bernama "Bebaskan Teresa dan Hapuskan Kaukus ISA" dari para anggota oposisi di parlemen akan mengontak parlemen di negara-negara persemakmuran dan ASEAN untuk meminta dukungan mereka agar menekan pemerintah.Zaid Ibrahim, menteri urusan hukum yang baru saja mengundurkan diri Senin silam karena tak sepakat ISA, juga hadir dalam peluncuran program itu. "Saya di sini karena saya khawatir dengan penyalahgunaan ISA," katanya."(ISA) Seharusnya tak digunakan kepada jurnalis dan politisi. Teresa harus dibebaskan, Raja Petra juga harus dibebaskan beserta tahanan lainnya," imbuhnya.Teresa Kok telah membantah tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam petisi agar panggilan adzan dibuat sunyi di masjid-masjid di wilayah non Muslim. Raja Petra, penemu situs Malaysia Today ditahan dengan tuduhan penghinaan dan fitnah setelah mengaitkan Wakil Perdana Menteri Najib Razak dan istrinya atas pembunuhan seorang perempuan Mongolia.Kelompok hak asasi manusia mengatakan, sekitar 63 orang, kebanyakan diduga terkait Islam militan, ditahan di bawah ISA, yang masih menggunakan sistem kolonial Inggris saat digunakan untuk melawan pemberontak komunis. Kini ISA kerap digunakan untuk membungkam lawan politik pemerintah.AFP| JULI

Berita terkait

Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

6 menit lalu

Fajar / Rian Tak Mau Terlalu Terbebani karena Jadi Tulang Punggung Ganda Putra di Piala Thomas 2024

Fajar / Rian menjadi yang paling senior di ganda putra untuk tim Indonesia yang tampil di Piala Thomas 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

8 menit lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

20 menit lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

31 menit lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

32 menit lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

37 menit lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

39 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Bawa Indonesia Unggul 3-0 Atas Inggris di Piala Thomas 2024

Jonatan Christie menyumbang poin bagi tim bulu tangkis Indonesia setelah mengalahkan Nadeem Dalvi saat menghadapi Inggris di Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Pertamax Menang, Beri Kekalahan Kedua buat Jakarta Garuda Jaya

45 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Pertamax Menang, Beri Kekalahan Kedua buat Jakarta Garuda Jaya

Tim bola voli putra Jakarta Pertamina Pertamax meraih poin penuh pada penampilan perdananya di Proliga 2024, mengalahkan Jakarta Garuda Jaya.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

55 menit lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

1 jam lalu

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah mengomentari saat ditanya kemungkinan maju calon wakil gubernur

Baca Selengkapnya