Menteri Israel Bilang Ini Soal Aneksasi Tepi Barat
Rabu, 1 Juli 2020 12:45 WIB
TEMPO.CO, Yerusalem – Menteri Pendidikan Tinggi Israel, Zeev Elkin, mengatakan kemungkinan terjadinya langkah besar untuk menganeksasi pemukiman Yahudi di Tepi Barat pada 1 Juli 2020 relatif kecil.
Itu merupakan tanggal untuk dimulainya debat kabinet tentang masalah aneksasi Tepi Barat ini.
Zeev Elkin, yang merupakan anggota partai Likud pendukung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel masih belum mendapat lampu hijau yang dibutuhkan dari Washington untuk memulai ekspansi kedaulatannya atas sejumlah area pemukiman di Tepi Barat.
Wilayah Tepi Barat merupakan wilayah yang menjadi keinginan warga Palestina untuk menjadi wilayah sebuah negara.
"Siapa pun yang menggambarkan segala sesuatu yang terjadi dalam satu hari pada 1 Juli, dia mengambil risiko sendiri," kata Elkin, menteri pendidikan tinggi, kepada Radio Army ketika ditanya apa yang akan terjadi pada hari Rabu. "Mulai besok, waktu akan mulai bergulir."
Rapat kabinet untuk hari Rabu belum diumumkan.
Duta Besar Amerika, David Friedman, dan penasehat Gedung Putih, Avi Berkowitz, berada di Israel sebagai bagian dari upaya Gedung Putih untuk memenangkan konsensus terkait wilayah perbatasan Israel dan Palestina, seperti dibayangkan dalam rencana perdamaian Israel-Palestina yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Januari.
Proposal itu menyerukan kedaulatan Israel atas sekitar 30% dari Tepi Barat, tanah tempat Israel telah membangun pemukiman selama beberapa dekade serta penciptaan negara Palestina di bawah kondisi yang ketat.
Palestina mengatakan cetak biru itu akan membuat negara yang mereka ingin bangun di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur menjadi tidak layak. Sebagian besar kekuatan dunia memandang permukiman Israel sebagai ilegal.
Sementara Netanyahu mengatakan orang-orang Yahudi memiliki klaim hukum, sejarah dan moral atas wilayah Tepi Barat, Yudea dan Samaria menurut Alkitab.
Netanyahu dan mitra pemerintah koalisi utamanya, Menteri Pertahanan Benny Gantz, berselisih soal pencaplokan Tepi Barat, yang dipromosikan perdana menteri dari sayap kanan itu.
ADITYO NUGROHO