Tiap 24 Jam, 4700 Orang Meninggal Karena Virus Corona di Dunia

Senin, 29 Juni 2020 09:57 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban virus Corona (COVID-19) di dunia terus meningkat. Angka terbaru, total sudah ada 504.410 orang meninggal akibat virus yang menimbulkan demam dan gangguan pernafasan itu.

Dikutip dari statistik Reuters per tanggal 1-27 Juni, jumlah korban meninggal akibat virus Corona per hari kurang lebih 4.700 orang atau setara 196 orang per jam, 1 orang per 18 detik.

"Kita masih jauh dari penyembuhan," ujar Kepala Petugas Medis di Rehoboth McKinley Christian Health Care Services, Valory Wangler, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 29 Juni 2020.

Dari angka kematian yang ada, kurang lebih seperempatnya berada di Amerika. Negara bagian yang berada di pesisir selatan dan barat Amerika menunjukkan penunjukkan jumlah kasus yang signifikan beberapa hari terakhir. Saking signifikannya, negara bagian Texas sampai memutuskan untuk menunda pelonggaran lockdown.

Amerika sendiri memang menjadi episentrum virus Corona walau belakangan diserang virus tersebut. Data terakhir, Amerika mencatatkan 2,6 juta kasus, 128 ribu korban meninggal, dan 1 juta pasien sembuh.

Apabila dilihat dari sisi umur, sebagian besar korban virus Corona adalah lansia. Data European Centre for Disease Prevention and Control, yang diambil dari 300 ribu kasus di 20 negara, menunjukkan bahwa 46 persen korban meninggal akibat virus Corona adalah pasien dengan usai di atas 80 tahun.

Sementara itu, jika membandingkan korban Corona dengan korban penyakit berbahaya lainnya, angka pertumbuhannya sudah mengalahkan AIDS serta Malaria di mana keduanya adalah penyakit berbahaya. Rata-rata pertumbuhan kematian akibat Corona, dikutip dari Reuters, adalah 78 ribu per bulan, dibanding AIDS yang 64 ribu per bulan ataupun Malaria yang 36 ribu per bulan.

Mencoba menangkal Corona, 120 jenis vaksin virus Corona sudah dalam pengembangan. Tes terhadap manusia pun sudah mulai dilakukan. Mayoritas menargetkan Desember sebagai target produksi vaksin virus Corona.

Berbagai pemerintah memberikan kucuran dana untuk mempercepat prosesnya. Amerika, misalnya, membuat Operasi Warp Speed untuk membantu pengembangan vaksin virus Corona (COVID-19). Kurang lebih US$ 2 miliar dikucurkan untuk operasi itu. Beberapa perusahaan farmasi yang disokong adalah Pfizer, Johnson & Johnson, Merck, dan AstraZenica.

"Harapannya, semoga ada pemahaman dari masyarakat bahwa membuat vaksin yang efektif dan aman membutuhkan proses yang panjang. Seperti Polio, di mana pengembangannya berkelanjutan walaupun ada banyak korban," ujar Paul Offit, anggota National Institutes of Health di Amerika.

ISTMAN MP | REUTERS | CBS

Berita terkait

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

7 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya