Hamas Sebut Aneksasi Tepi Barat Israel Sebagai Deklarasi Perang

Jumat, 26 Juni 2020 11:00 WIB

Pemuda Palestina berbaris sambil memegang senjata saat upacara wisuda militer di kamp musim panas Hamas di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 18 Agustus 2017. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Sayap perlawanan Palestina di Gaza, Hamas, mengatakan pada Kamis bahwa aneksasi Tepi Barat dan Lembah Yordan adalah deklarasi perang Israel terhadap rakyat Palestina.

"Rencana Israel adalah pencurian tanah Palestina terbesar dalam beberapa dasawarsa," kata juru bicara brigade Hamas Izzadin al-Qassam, Abu Obeidam, dikutip dari Jerusalem Post, 26 Juni 2020.

"Kami tidak akan banyak bicara dan kami tidak akan membuat lebih banyak pernyataan. Kami menyampaikan dengan kata-kata yang terbatas dan mereka yang mendukung aneksasi perlu memahami ini dengan baik: kelompok perlawanan Palestina menganggap keputusan ini sebagai deklarasi perang terhadap rakyat Palestina. Kelompok perlawanan, dalam perang ini, akan menjadi penjaga yang setia dan dapat dipercaya dalam membela rakyat kita, tanah, serta tempat suci mereka," kata Abu Obeida.

Abu Obeida mengatakan kelompoknya akan membuat Israel menyesali keputusannya untuk menerapkan kedaulatannya di beberapa bagian Tepi Barat.

Demonstran membawa poster bertuliskan "Palestinians Lives Matter" saat memprotes rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki Israel, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 6 Juni 2020. Ribuan warga Israel hadiri demo menentang rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menganeksasi tanah yang dihuni warga Palestina. REUTERS/Amir Cohen

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada hari Senin, dikutip dari RT, pejabat senior Hamas lainnya mengatakan proyek pencaplokan itu harus dihadapi dengan perlawanan dalam segala bentuk dan menyerukan persatuan dengan Otoritas Palestina, meskipun ada perpecahan di antara keduanya. Hamas menyebut rencana aneksasi itu sebagai konspirasi yang disusun oleh pendudukan Zionis.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana memulai proses aneksasi bagian-bagian Tepi Barat, tempat lebih dari 420.000 pemukim Yahudi tinggal, mulai 1 Juli, sebagai bagian dari inisiatif perdamaian AS yang ditolak oleh Palestina.

PBB juga mengecam keputusan tersebut, menyebut rencana Netanyahu melanggar hukum internasional dan menyesalkan dukungan AS terhadap rencana tersebut. Uni Eropa juga telah memperingatkan kemungkinan sanksi untuk Israel dan berupaya mencegah rencana aneksasi Tepi Barat dan Lembah Yordan.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

4 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

5 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

5 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

6 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

6 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

7 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya