TEMPO.CO, Singapura - Sekretaris Jenderal Partai Kemajuan Singapura atau Progress Singapore Party, Tan Cheng Bock, mengatakan adik lelaki Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, yaitu Lee Hsien Yang, telah bergabung dengan partainya sejak beberapa waktu lalu.

“Namun, pandemi Covid-19 membuat partai belum sempat melakukan upacara penyerahan kartu anggota secara layak,” kata Tan di Tiong Bahru Market seperti dilansir Straits Times pada Kamis, 25 Juni 2020.

Tan mengatakan dia merasa senang bisa memberikan kartu anggota ini kepada Lee Hsien Yang di pasar Bahru kemarin.

Lee tiba di pasar itu pada pagi hari bersama Tan dan sekelompok politikus PSP. Mereka mengenakan seragam merah dan putih.

Sumber mengatakan Lee telah bergabung dengan partai tapi tidak akan menjadi kandidat anggota parlemen.

Soal ini, Lee Hsien Yang menjawab,”Saat saya siap bicara soal ini, Anda akan diberitahu.”

Tan Cheng Bock, yang menjadi sekjen PSP, merupakan tokoh politik populer di Singapura.

Dia pernah menjadi anggota People’s Action Partay atau Partai Aksi Rakyat, yang mengusung PM Lee Hsien Loong. Namun, dia pindah ke PSP pada 2019.

Tan, yang berprofesi sebagai dokter praktek, pernah mengikuti pemilihan Presiden 2011.

Dia juga mencatat prestasi sebagai kandidat dengan suara terbanyak kedua dari empat kandidat calon Presiden saat itu.

Partai oposisi ini akan bersaing dengan People's Action Party atau Partai Aksi Rakyat, yang didirikan bekas PM Singapura Lee Kuan Yew. PAP telah memerintah negara kota itu sejak merdeka pada 1965.

"PAP telah kehilangan arah," kata Lee Hsien Yang dalam video yang diposting di halaman Facebook dari Partai Kemajuan Singapura.

Dia menambahkan pemerintah saat ini "sangat berbeda" dibanding ketika ayahnya menjadi Perdana Menteri.

Lee Hsien Yang, yang merupakan putra pendiri Singapura modern, Lee Kuan Yew, juga terlibat perselisihan pahit dengan saudara lelakinya Lee Hsien Loong soal rumah almarhum ayahnya.

"Untuk menjadi orang Singapura yang taat. Untuk mencintai Singapura dan masih belum memilih PAP," kata Lee Hsien Yang.

ADITYO NUGROHO