Amerika Desak Cina Bebaskan Terduga Mata-mata Asal Kanada

Selasa, 23 Juni 2020 16:30 WIB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, 26 September 2019. [REUTERS / Yana Paskova]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, desak Cina untuk membebaskan dua warga Kanada yang ditahan atas tuduhan spionase. Menurut Pompeo, penahanan tersebut tidak berdasar dan berbau politis.

"Amerika mendukung Kanada untuk mendesak Cina membebaskan dua warga negaranya. Amerika juga menolak penahanan yang digunakan Cina untuk mengancam Kanada," ujar Pompeo pada senin kemarin, waktu Amerika, 22 Juni 2020.

Diberitakan pekan lalu, Otoritas Hukum Cina akhirnya memperkarakan dua warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, atas tuduhan spionase. Keduanya diperkarakan setelah ditahan selama kurang lebih 18 bulan.

Ketika keduanya ditahan, hal itu diduga kuat sebagai balasan Cina atas kasus Huawei. Sebab, penahanan keduanya tak lama setelah Kanada menangkap eksekutif senior Huawei, Meng Wanzhou, atas permintaan Amerika. Wanzhou disebut terjerat perkara penipuan dan pelanggaran sanksi dagang Amerika terhadap Iran.

Bulan lalu, Pengadilan Kanada memutuskan bahwa ekstradisi Wanzhou ke Amerika akan tetap berlangsung. Cina, saat itu, mengatakan bahwa apa yang dilakukan Kanada adalah salah besar dan mengancam akan membalas. Bagaimana perkara Spavor dan Kovrig terus berlanjut diyakini berbagai pihak sebagai wujud balasan itu.

Kovrig diketahui adalah mantan diplomat di Beijing yang bekerja untuk International Crisis Group. Sementara itu, Spavor adalah pendiri Paektu Cultural Exchange, perusahaan yang memfasilitasi perjalanan ke Korea Utara. Saat ini, Spavor ditahan di pusat detensi di Dandong dan Kovrig ditahan di Beijing.

Pompeo melanjutkan bahwa ia juga mendesak Cina untuk memberi akses kepada konsular Kanada agar bisa memberikan bantuan hukum. Hal itu, kata Pompeo, mengacu pada Konvensi Vienna. Pompeo mengklaim Cina membatasi akses konsular kepada Kovrig dan Spavor selama kurang lebih 6 bulan.

"Dan kami tidak tahu bagaimana kondisi kedua warga Kanada itu sekarang," ujar Pompeo, dikutip dari CNN.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, membantah tuduhan penahanan Kovrig dan Spavor bersifat sewenang-sewenang. Ia juga membantah ada agenda politis di balik perkara keduanya. Kepada Amerika dan Kanada, Zhao Lijian mengklaim Cina memiliki bukti yang solid dan jelas soal tindak pidana spionase Kovrig dan Spavor.

"Faktanya terang benderang," kata Zhao Lijian menegaskan.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

10 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

16 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya