Singapura Putuskan Gelar Pemilu di Tengah Pandemi Corona

Selasa, 23 Juni 2020 15:54 WIB

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu, 10 Oktober 2018. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long dijadwalkan akan menghadiri ASEAN Leaders Gathering di Nusa Dua, Bali. ANTARA/ICom/AM IMF-WBG/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, telah meminta Presiden Halimah Yacob untuk membubarkan parlemen dan mengeluarkan surat perintah persiapan pemilihan umum. Lee Hsien Loong berkata, keputusan itu diambil setelah memantau situasi pandemi virus Corona (COVID-19) dan akhir masa periode pemerintahan kali ini.

"Alternatifnya adalah menunggu pandemi virus Corona usai. Namun, tidak ada kepastian soal itu sementara periode pemerintahan saat ini harus usai pada April tahun depan," ujar Lee Hsien Loong sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 23 Juni 2020.

Lee Hsien Loong melanjutkan, dirinya tidak akan menyarankan penyelenggaraan pemilu apabila tidak yakin dengan situasi pandemi Corona saat ini. Menurut kajiannya, situasi saat ini cukup kondusif, memungkinkan proses voting dan kampanye bisa berjalan dengan aman.

"Saya cukup puas bahwa kedua hal itu (pemungutan suara dan kampanye) bisa dilakukan dengan aman," ujar Lee Hsien Loong.

Departemen Pemilu Singapura (ELD) telah merespon pernyataan Lee Hsien Loong dengan mulai menyiapkan sejumlah aturan penyelenggaraan pemilu yang aman. Beberapa aturan yang disiapkan adalah pembagian waktu pemilihan, standar tempat pemungutan suara, serta kewajiban voter menggunakan sarung tangan ketika memilih.

Perihal kampanye, ELD akan melarang kampanye besar-besaran secara fisik. Segala kegiatan kampanye akan difokuskan ke online dan broadcast. Kurang lebih ada 19 stasiun televisi di Singapura yang akan terlibat dalam hal ini.

Pengecualian diberikan untuk kampanye yang bersifat door to door. Kampanye jenis itu akan diperbolehkan selama tim kampanyenya hanya beranggotakan lima orang saja. Selain itu, anggota tim kampanye tetap harus mematuhi jarak fisik seperti keharusan memakai masker dan menghindari kontak fisik.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

10 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

14 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

2 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya