Uni Eropa Protes Cina Soal UU Keamanan Nasional Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 Juni 2020 13:39 WIB

Polisi menangkap pendemo pro-demokrasi saat aksi protes ketika pembahasan undang-undang lagu kebangsaan di Hong Kong, Cina, Rabu, 27 Mei 2020. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Brussels – Otoritas Uni Eropa mengatakan pemerintah Cina bakal mendapatkan konsekuensi sangat negatif jika melanjutkan penerapan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Ketua Dewan Eropa, Charles Michel, menyampaikan keprihatinan mereka mengenai UU itu.

Sejumlah kritik menilai UU itu hanya akan memangkas kebebasan berekspresi dan otonomi dari Hong Kong.

“Pesan tegas itu disampaikan kepada Presiden Cina, Xi Jinping, dan Perdana Menteri, Li Keqiang dalam pertemuan puncak lewat telekonferensi,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 23 Juni 2020.

Pernyataan pejabat tinggi Uni Eropa ini menambah panjang tekanan internasional agar Cina mengurungkan niatnya menerapkan UU keamanan itu, yang dianggap kontroversial.

Advertising
Advertising

“Kami meminta Cina untuk memenuhi janji yang diberikan kepada rakyat Hong Kong dan komunitas internasional terkait otonomi tingkat tinggi Hong Kong dan kebebasan yang terjamin,” kata Charles Michel.

Menanggapi ini, kementerian Luar Negeri Cina mengatakan masalah terkait Hong Kong adalah urusan domestik.

“Kami menolak setiap intervensi asing dalam urusan ini,” kata Wang Lutong, juru bicara kemenlu Cina.

Secara terpisah, media Xinhua melansir Xi Jinping mengatakan dia menginginkan perdamaian tanpa ada hegemoni saat melakukan video conference dengan pejabat Uni Eropa.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

39 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

18 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

19 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

23 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya