Viral Tongkat Besi Berpaku Jadi Senjata Bentrokan Lembah Galwan

Sabtu, 20 Juni 2020 19:00 WIB

Foto tongkat besi berpaku beredar di media sosial dan telah diklaim digunakan saat perkelahian antara tentara India dan Cina dai Lembah Galwan.[Twitter/Lembah Galwan]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto tongkat besi yang dipasang paku viral di media sosial dan diklaim digunakan tentara Cina saat bentrok dengan tentara India di Lembah Galwan, Timur Ladakh, pada Senin kemarin.

Perkelahian kedua pasukan perbatasan menewaskan sedikitnya 20 tentara India, sementara tidak diketahui berapa korban dari pihak Cina.

Laporan-laporan media mengatakan pasukan bentrok di puncak gunung di ketinggian hampir 4.300 mdpl di medan yang curam, dengan beberapa tentara jatuh ke sungai Galwan yang mengalir deras dalam suhu di bawah nol derajat.

BBC dan Times Now melaporkan tongkat besi berpaku dipakai oleh tentara Cina. BBC, dalam laporan 18 Juni 2020, melaporkan gambar itu muncul pada Kamis dan dikirim oleh pejabat militer senior India yang mengatakan senjata itu digunakan tentara Cina.

BBC tidak mengkonfirmasi keaslian gambar tetapi mengutip analis pertahanan Ajai Shukla, yang pertama kali men-twit gambar itu, menyebut penggunaan senjata seperti itu adalah "barbarisme".

Advertising
Advertising

Sementara Times Now pada artikel 18 Juni juga melaporkan tentara Cina menggunakan tongkat besi, pentungan, dan senjata improvisasi lainnya saat bentrokan. Times Now juga menyebut senjata-senjata semacam ini digunakan oleh pasukan perbatasan Pakistan, Pakistan's Border Action Team (BAT). Times Now tidak memverifikasi tentang keabsahan gambar senjata.

Bentrok paling mematikan dalam 5 dekade antara pasukan Cina dan India di Lembah Galwan di perbatasan yang disebut sebagai Line of Actual Control, 20 pasukan India tewas, namun dari sisi Cina tidak diketahui pasti. Foto/indiatimes.com dan trtworld.com

Kemunculan gambar telah membuat rumor dan muncul tentang perdebatan tentang keaslian gambar.

Pemeriksaan fakta India TV menyelidiki keaslian gambar dengan menghubungi markas pusat tentara India.

"Foto itu palsu," kata markas tentara India mengkonfirmasi kepada India TV.

Semakin banyak desas-desus seperti itu telah meningkat sejak konflik antara India dan Cina semakin memperburuk hubungan.

Rumor lain yang diklarifikasi India TV adalah tentang tentara yang hilang. Tentara India membantah laporan yang mengklaim bahwa sejumlah tentaranya hilang setelah bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan tiga hari yang lalu. "Sudah diklarifikasi bahwa tidak ada pasukan India yang hilang dalam aksi," kata Angkatan Darat India.

Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian, seperti dikutip dari Al Jazeera, mengatakan pada Jumat bahwa Cina tidak menahan satu pun personel India.

Hubungan India dan Cina memburuk ketika pada Senin malam, 15 Juni 2020, meletup bentrokan di Lembah Galwan, sebuah wilayah yang dipersengketan kedua negara. Bentrokan berdarah itu pecah setelah 45 tahun dan menewaskan setidaknya 20 tentara India.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian juga mengatakan pada Jumat bahwa Lembah Galwan, yang merupakan bagian dari wilayah Ladakh yang disengketakan, terletak di sisi Cina dari Garis Kontrol Aktual (LAC) atau perbatasan de facto antara Cina dan India.

Berita terkait

Buku Panduan Mengidentifikasi Tentara Cina ala Taiwan Diterbitkan

13 Juni 2023

Buku Panduan Mengidentifikasi Tentara Cina ala Taiwan Diterbitkan

Militer Taiwan merilis buku pegangan pertahanan sipil yang diperbarui, yang mencakup bagian tentang cara mengidentifikasi tentara Cina.

Baca Selengkapnya

Kewalahan Lawan Ukraina, Rusia Disebut Butuh Bantuan 3 Juta Tentara Cina

13 Juni 2023

Kewalahan Lawan Ukraina, Rusia Disebut Butuh Bantuan 3 Juta Tentara Cina

Penyiar TV Rusia menyebut butuh bantuan 2-3 juta tentara Cina agar menang perang melawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Perintahkan Militer China Siap Perang, Ada Apa?

9 November 2022

Xi Jinping Perintahkan Militer China Siap Perang, Ada Apa?

Presiden China Xi Jinping memerintahkan militernya siap berperang. Dia menyebut situasi serba tidak stabil dan pasti.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Pembuat Video Hoax Laundry Tentara Cina di Kelapa Gading

30 Juli 2020

Polisi Buru Pembuat Video Hoax Laundry Tentara Cina di Kelapa Gading

Polisi memburu pembuat video hoax laundry baju tentara Cina di Kelapa Gading. Saat ini polisi baru menangkap penyebar video tersebut.

Baca Selengkapnya

Viral Hoaks Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading, Seorang Pemuda Ditangkap

29 Juli 2020

Viral Hoaks Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading, Seorang Pemuda Ditangkap

Polres Jakarta Utara menangkap pemuda Ace, 35, karena menyebarkan video hoaks tentang seragam tentara Cina di tempat laundry di Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya

India Menambah Jumlah Aplikasi Cina yang Diblokir

29 Juli 2020

India Menambah Jumlah Aplikasi Cina yang Diblokir

Lebih dari 40 aplikasi asal Cina diblokir di India usai insiden berdarah di Lembah Galwan beberapa pekan lalu. Angka tersebut berpotensi bertambah

Baca Selengkapnya

Polisi: Tak Ada Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading seperti di Video Viral

27 Juli 2020

Polisi: Tak Ada Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading seperti di Video Viral

Penyebar dan pembuat video viral dengan narasi tentara Cina, menurut Wirdhanto, bisa dijerat dengan UU ITE.

Baca Selengkapnya

Viral Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading, Polsek Cek 42 Tempat Laundry

27 Juli 2020

Viral Seragam Tentara Cina di Kelapa Gading, Polsek Cek 42 Tempat Laundry

Kapolsek Kelapa Gading mengklarifikasi video viral yang menyebut ada sejumlah seragam tentara Cina dicuci di tempat laundry di Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya

Diplomat Cina dan India Ketemu Untuk Selesaikan Isu Lembah Galwan

24 Juli 2020

Diplomat Cina dan India Ketemu Untuk Selesaikan Isu Lembah Galwan

Diplomat India dan Cina diagendakan bertemu pada hari ini untuk membahas penyelesaian masalah perbatasan di Lembah Galwan, Himalaya.

Baca Selengkapnya

Tentara Cina Mundur Bertahap dari Line of Actual Control

11 Juli 2020

Tentara Cina Mundur Bertahap dari Line of Actual Control

Citra satelit terakhir di Line of Actual Control menunjukkan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) mundur bertahap dari Finger 4 di Danau Pangong.

Baca Selengkapnya