Usai Bentrok Mematikan, Cina - India Saling Klaim Lembah Galwan

Sabtu, 20 Juni 2020 09:45 WIB

Bentrok paling mematikan dalam 5 dekade antara pasukan Cina dan India di Lembah Galwan di perbatasan yang disebut sebagai Line of Actual Control, 20 pasukan India tewas, namun dari sisi Cina tidak diketahui pasti. Foto/indiatimes.com dan trtworld.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar empat hari setelah bentrokan mematikan antara pasukan India dan Cina di Lembah Galwan, pemerintah Cina mengeluarkan pernyataan bahwa lembah itu merupakan wilayah kedaulatannya.

Beijing kemarin mengklaim pasukan Cina selama bertahun-tahun berpatroli di Lembah Galwan yang masuk dalam Line of Actual Control yang disepakati kedua negara pada tahun 1959.

Menurut Hindustantimes.com, 20 Juni 2020, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian memposting kalimat "menghitung selangkah demi selangkah dari bentrokan di Galwan" di situs resmi Kedutaan Cina di India pada Jumat menjelang tengah malam.

Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat Cina, di wilayah barat dua hari lalu mengeluarkan pernyataan: "Kedaulatan Lembah Galwan selamanya milik kami."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava menolak klaim angkatan bersenjata Cina.

Advertising
Advertising

"Ini berlebihan dan tidak dapat dipertahankan," kata Srivastava di hari yang sama dengan keluarnya pernyataan militer Cina.

Angkatan bersenjata Cina kemudian menyatakan sejak April, pasukan India secara sepihak dan terus membangun jalan-jalan, jembatan dan fasilitas lain di Lembah Galwan di Line of Actual Control.

Menurut Angkatan Bersenjata Cina, tindakan India itu sudah diprotes dalam berbagai kesempatan. "Namun India berlalu bahkan melintas masuk ke wilayah Line of Actual Control dan melakukan provokasi," kata Zhao.

India balik menuding Cina yang telah beberapa kali memasuki Line of Actual Control yang berada di sisi India. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar kepada Menteri Luar Negeri Cina, Wang Ji pada 17 Juni lalu.

Puncaknya pada Senin malam, pasukan India dan Cina bentrok selama 7 jam di Lembah Galwan, menewaskan 20 tentara India dan 76 orang terluka. Cina kemudian menangkap 10 tentara India dan dua hari kemudian dibebaskan.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

18 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya