Menhan AS Ingin Ada Keberagaman dan Kesetaraan di Militer

Jumat, 19 Juni 2020 14:30 WIB

Mark Esper, Menteri Perrtahanan AS yang baru resmi menjabat.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengumumkan sebuah rencana mengkaji tentang cara-cara meningkatkan keberagaman ras dan kesetaraan dalam jenjang karir militer. Langkah ini imbas dari unjuk rasa anti-rasisme menyusul kematian George Floyd, 46 tahun, warga kulit hitam Amerika yang dicekik polisi kulit putih.

Esper menyampaikan pengumuman ini lewat sebuah pesan video di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pada Kamis, 18 Juni 2020, di mana dia menyoroti pembentukan dua komite yang akan menangani keberagaman dan kesetaraan di seluruh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat.

“Tujuan saya adalah membuat sebuah perubahan yang luas dari struktur organisasi dan budaya demi keadilan militer dan segala yang terkait,” kata Esper, yang menyoroti sebuah upaya menciptakan perubahan yang berkesinambungan di bidang perekrutan, seleksi karir, penugasan, sekolah dan promosi.

Menurut Esper, militer Amerika Serikat tidak imun terhadap bias dan prasangka, baik yang langsung maupun tidak langsung. Bias ini telah menjadi beban bagi banyak anggota militer Amerika Serikat dan berdampak ke pandangan masyarakat minoritas, budaya dan keberagaman etnis di angkatan bersenjata Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

“Menghapus bias dan prasangka dalam segala bentuk dan memastikan kesetaraan kesempatan dan sikap saling menghormati akan membuat kita semakin kuat, semakin kapabel dan lebih siap sebagai angkatan bersenjata. Sebuah keragaman dan inklusifitas DoD membuat kita mengeluarkan sisi terbaik kita untuk Amerika. Ini baru Langkah awal, masih banyak lagi yang harus diselesaikan,” kata Esper, seperti dikutip dari edition.cnn.com.

Untuk mewujudkan harapannya itu, Esper mengumumkan pembentukan sebuah dewan internal baru, yakni Dewan Pertahanan bidang Keberagaman dan Inklusifitas di militer. Dewan ini akan bekerja hingga enam bulan ke depan untuk mengembangkan rencana nyata, mengambil tindakan berdasarkan rekomendasi untuk meningkatkan keberagaman ras dan memastikan kesetaraan kesempatan di berbagai level jabatan, khususnya di tingkat pasukan.

Esper juga membentu dewan penasehat yang disebutnya Komite Penasehat Pertahanan bidang Keberagaman dan Inklusifitas, di mana badan ini akan bersifat permanen yang anggotanya berisi orang-orang dari berbagai ras. Badan ini akan bertugas memberikan informasi terbaru per kuartal soal mana saja dari rencana perubahan yang digagas Esper yang sudah dijalankan.

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

7 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

8 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

10 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

12 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

14 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

14 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya