Trump Tanda Tangani RUU untuk Menekan Cina Soal Etnis Uighur

Kamis, 18 Juni 2020 15:00 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengancam akan membalas setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu, 17 Juni 2020, menanda-tangani seruan untuk menjatuhkan saksi terkait penindasan etnis Uighur di Cina.

RUU untuk menjatuhkan sanksi tersebut ditujukan untuk mengirimkan pesan tegas ke Cina soal HAM. Sanksi bakal dijatuhkan kepada mereka yang dianggap bertanggung jawab atas penindasan umat Muslim minoritas Cina. RUU tersebut lolos dengan hanya satu suara ‘tidak’.

Massa dari Aliansi Peduli Muslim Uighur saat melakukan aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina di Kuningan, Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019. Dugaan persekusi dan diskriminasi terhadap etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang telah berlangsung lama. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

PBB memperkirakan lebih dari satu juta umat Muslim suku Uighur telah ditahan di kamp-kamp di kawasan Xinjiang, Cina. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menuding pejabat Cina sudah melakukan kekerasan terhadap kelompok minoritas tersebut dan berusaha menghapus budaya serta agama mereka.

Cina yang menyangkal sudah memberikan perlakuan yang salah kepada etnis Uighur, marah dengan penanda-tanganan RUU itu dan menyebut pelanggaran HAM di Xinjiang adalah sebuah fitnah dan sebuah serangan jahat terhadap Cina.

Advertising
Advertising

“Kami sekali lagi mendesak Amerika Serikat untuk segera memperbaiki kesalahan ini dan berhenti menggunakan Xinjiang untuk mencampuri kepentingan dan urusan dalam negeri Cina. Jika tidak, Cina akan mengambil langkah-langkah dan semua konsekuensi yang muncul menjadi beban Amerika Serikat,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Cina, seperti dikutip dari reuters.com.

Cina dan Amerika Serikat bukan pertama kali ini berselisih faham. Sebelumnya kedua negara juga silang pendapat soal penanganan pandemik virus corona dan meributkan dukungan Amerika Serikat terhadap Taiwan, yang diklaim Beijing bagian dari negara itu. Salah satu eksil etnis Uighur berterima kasih kepada Trump yang mau menyetujui RUU penjatuhan sanksi ke Cina tersebut karena itu sama seperti memberikan harapan pada etnis Uighur yang sedang putus asa.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

11 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

15 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

3 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

5 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

6 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

6 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

11 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.

Baca Selengkapnya