Tak Mau Sendirian, AS Minta Anggota PBB Transparan Soal Rasisme

Kamis, 18 Juni 2020 07:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Jenewa, Andrew Bremberg, meminta anggota organisasi internasional tersebut ikut transparan soal rasisme. Hal tersebut menyusul permintaan delegasi Afrika agar ada debat soal rasisme dan kekerasan Kepolisian di Amerika.

Bremberg menjelaskan, pemerintahannya tidak menutup-nutupi bahwa rasisme terjadi di dalam tubuh Kepolisian Amerika dan reformasi dibutuhkan sebagai solusinya. Namun, dirinya tidak ingin hanya Amerika saja yang bersikap terbuka soal adanya masalah rasisme sistemik.

"Sebagai pemimpin dalam hal advokasi untuk hak asasi manusia, kami meminta pemerintahan negara-negara lain untuk ikut menunjukkan transparansi dan akuntabilitas yang sama dengan Amerika," ujar Bremberg sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 17 Juni 2020.

Sebagaimana diketahui, Amerika tengah menjadi sorotan akibat kasus kekerasan oleh Kepolisian. Dua warga kulit hitam meninggal dalam waktu berdekatan karena kekerasan oleh Kepolisian. Mereka adalah George Floyd dan Rayshard Brooks.

George Floyd adalah warga kulit hitam asal Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah lehernya ditindih oleh Kepolisian setempat. Sementara itu, Rayshard Brooks adalah warga kulit hitam asal Atlanta yang tewas ditembak Kepolisian setempat karena mencoba kabur.

Kematian keduanya memicu unjuk rasa berbagai gerakan, terutama Black Lives Matter dan Defund The Police. Pemerintah Amerika meresponnya dengan menjanjikan reformasi Kepolisian. Presiden Amerika Donald Trump bahkan sudah meneken perintah eksekutif soal itu pada hari Rabu kemarin.

Walau sudah menjanjikan reformasi, hal itu tidak mencegah pengusutan lebih lanjut di PBB. Negara-negara Afrika telah melobi Dewan HAM PBB untuk menggelar sesi tanya soal penyelesaian rasisme sistemik dan kekerasan Kepolisian, terutama di Amerika. Resolusi disiapkan untuk itu.

Bremberg berkata, Amerika tidak keberatan untuk memberikan keterangan. Namun, ia mengingatkan, rasisme juga terjadi di negara lain. Salah satunya, Ia menggunakan referensi diskriminasi terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, Cina.

"Negara lain menjalankan kamp konsentrasi untuk etnis minoritas. Ada juga negara yang telah membunuh 1500 pengunjuk rasa," ujar Bremberg menyindir masalah kekerasan di Iran. Baik Cina dan Iran sama-sama musuh Amerika.

Dikutip dari Reuters, seorang sumber mengatakan bahwa delegasi Amerika di PBB melobi Afrika untuk merevisi resolusi mereka. Harapannya, resolusi tersebut menjadi tidak terlalu memojokkan Amerika dan lebih menekankan pencarian fakta.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

18 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

19 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

22 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya