Saluran Intelijen Korea Utara - Korea Selatan Diduga Terhubung

Rabu, 17 Juni 2020 13:30 WIB

Tentara Korea Selatan mengunci pintu perbatasan di posko dekat perbatasan demiliterisasi di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020. Para pembelot mendorong warga Korea Utara untuk berani menentang rezim Kim Jong Un. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Korea Utara mengungkapkan telah menolak tawaran Korea Selatan untuk mengirim utusan khusus ke Pyongyang, muncul spekulasi jalur komunikasi apa yang tetap terbuka setelah Korut memotong saluran komunikasi ke tetangganya.

Kantor Berita Pusat Korea Utara, Korean Central News Agency, mengatakan Presiden Moon Jae-in menawarkan untuk mengirim utusan khusus kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Senin, tetapi saudari Kim Jong Un, Kim Yo-jong, dengan datar menolak tawaran itu sebagai "proposal yang tidak bijaksana".

Baik Korea Utara dan Korea Selatan tidak mengungkapkan melalui jalur mana tawaran itu disampaikan, tetapi konfirmasi Korea Utara tentang interaksi tersebut menyoroti hotline antara lembaga mata-mata mereka, yang bisa beroperasi untuk komunikasi di belakang layar, menurut laporan Yonhap, 17 Juni 2020.

Korea Utara memutus saluran telepon lain dengan Korea Selatan, termasuk penghubung resmi mereka dan jalur militer pekan lalu karena marah atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim melintasi perbatasan oleh para aktivis di Korea Selatan.

Korea Utara meledakan kantor penghubung antara Korea Utara dengan Korea Selatan di kota perbatasan Kaesong, Korea Utara, 16 Juni 2020. Korea Utara murka karena Korea Selatan dianggap gagal menghukum para pembelot anti Pyongyang yang menyebarkan brosur-brosur propaganda ke dalam wilayah Korea Utara. KCNA via REUTERS

Advertising
Advertising

Korut menutup saluran kantor penghubung bersama antar-Korea, jalur komunikasi laut Timur dan Barat militer, jalur komunikasi uji coba antar-Korea dan hotline para pemimpin mereka.

Tidak disebutkan tentang hotline antara Badan Intelijen Nasional Korea Selatan dan Departemen Front Bersatu Korea Utara yang menangani masalah antar-Korea, meskipun pihak berwenang menolak untuk mengkonfirmasi apakah itu berfungsi.

Sarana komunikasi rahasia dibentuk setelah pertemuan puncak antar-Korea pertama kali antara Presiden Kim Dae-jung dan mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il pada tahun 2000.

Saluran itu tidak digunakan ketika hubungan antara Seoul dan Pyongyang tetap dingin selama pemerintahan konservatif sebelumnya tetapi dilaporkan dipulihkan pada 2018, ketika mereka mengatur pengiriman delegasi Korea Utara ke Olimpiade PyeongChang.

Pada hari Rabu, kantor kepresidenan Korea Selatan menyatakan penyesalan atas pengungkapan sepihak Korea Utara atas tawaran Korea Selatan dan meminta Pyongyang untuk memiliki etika.

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

5 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya