Koalisi Militer Pimpinan Arab Saudi Dihapus dari Daftar Hitam PBB

Selasa, 16 Juni 2020 15:25 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin, 15 Juni 2020, mencoret koalisi militer pimpinan Arab Saudi dari daftar hitam PBB. Keputusan itu lantaran adanya penurunan jumlah pembunuhan dan melukai orang dalam perang sipil Yaman oleh koalisi itu.

Guterres dalam laporan tahunan Dewan Keamanan PBB menyebut koalisi militer tersebut diyakini telah menewaskan atau melukai 222 anak-anak di Yaman pada 2019. Sedangkan kelompok garis keras Houthi di Yaman bertanggung jawab untuk 313 korban jiwa, pasukan militer Yaman bertanggung jawab atas 96 korban jiwa.

Hanaa Ahmad Ali Bahr, seorang gadis cilik yang menderita malnutrisi digendong ayahnya di sebuah kota kumuh di Hodeidah, Yaman, Senin, 25 Maret 2019. Perang brutal di negara Yaman memasuki tahun kelimanya pekan ini tanpa terlihat tanda-tanda akan berakhir. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

Kelompok Houthi dan militer Yaman masih dalam daftar hitam PBB karena konflik bersenjata yang diantaranya menewaskan anak-anak.

“Koalisi pimpinan Arab Saudi akan dihapus karena pelanggaran pembunuhan dan melukai lewat serangan udara terus mengalami penurunan. Mereka juga menerapkan langkah-langkah dalam melindungi anak-anak,” kata Guterres.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, koalisi militer pimpinan Arab Saudi ini masih akan dipantau satu tahun ke depan. Setiap kegagalan dalam upaya mengurangi korban jiwa anak-anak akan di urutkan lagi tahun depan.

“Sekjen PBB menambahkan daftar baru yang memalukan dalam listnya dengan menghapus koalisi militer pimpinan Arab Saudi dan mengabaikan bukti-bukti yang dimiliki PBB atas pelanggaran berat terhadap anak-anak,” kata Jo Becker, Pengacara HAM anak-anak dari lembaga Human Right Watch, seperti dikutip dari reuters.com.

Yaman terperosok dalam perang sipil sejak kelompok radikal Houthi mendongkel Pemerintah Yaman dari Ibu Kota Sanaa pada 2014. Arab Saudi lalu memimpin koalisi militer pada 2015 untuk melakukan intervensi dalam upaya memulihkan pemerintahan.

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

47 menit lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

55 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

3 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

6 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

6 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya