Idaho Beri Penduduk Rp 21 Juta Agar Mau Bekerja Usai Lockdown

Selasa, 16 Juni 2020 11:00 WIB

Tanda selamat datang di Idaho di ujung selatan Idaho State Highway 51, 19 Agustus 2014.[wikimedia.org]

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Amerika Serikat, Idaho, akan memberi penduduk yang menganggur US$ 1.500 atau Rp 21,1 juta untuk membujuk mereka kembali bekerja dan mendapatkan tunjangan pengangguran tambahan dari federal setelah lockdown virus corona.

Upaya ini merupakan proposal yang diajukan oleh Partai Republik di Capitol Hill, yang harus segera memutuskan apakah akan terus mendukung jutaan orang Amerika yang kehilangan pekerjaan karena penutupan akibat virus corona.

Dikutip dari CNN, 16 Juni 2020, beberapa anggota parlemen GOP (Partai Republik/Grand Old Party) mendukung bonus untuk kembali bekerja seperti yang diterapkan oleh Gubernur Partai Republik Idaho, Brad Little, sementara Demokrat dari Kongres umumnya ingin memperpanjang insentif US$ 600 (Rp 8,5 juta) per minggu untuk bantuan yang disahkan oleh Kongres pada bulan Maret sebagai bagian dari paket bantuan virus corona senilai US$ 2 triliun (Rp 28 ribu triliun).

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan pada hari Minggu bahwa pembayaran US$ 600 (Rp 8,5 juta), yang di atas tunjangan negara, akan berakhir pada akhir Juli sesuai jadwal.

"Kami ingin orang-orang kembali bekerja," katanya. "Presiden sedang melihat langkah reformasi yang masih akan memberikan semacam bonus untuk kembali bekerja."

Advertising
Advertising

Yang menjadi masalah adalah fakta bahwa mayoritas orang Amerika yang menganggur sekarang menghasilkan lebih banyak pengangguran daripada yang mereka lakukan di tempat kerja, meningkatkan kekhawatiran bahwa ketidakseimbangan ini memberi orang insentif untuk tetap tidak bekerja, yang akan memperlambat pemulihan ekonomi.

Kebanyakan orang Amerika yang menganggur akan kehilangan tunjangan pengangguran mereka, termasuk bantuan federal jika mereka menolak tawaran untuk kembali bekerja. Hanya mereka yang memenuhi kriteria tertentu untuk program bantuan pengangguran pandemi yang dibuat Kongres pada Maret yang tetap memenuhi syarat. Mereka termasuk orang yang diimbau oleh penyedia layanan kesehatan untuk melakukan karantina sendiri.

Kekhawatiran umum tentang paparan terhadap virus corona biasanya bukan alasan yang cukup untuk tetap menganggur dan terus mendapat insentif.

Di Idaho, penduduk akan menerima pembayaran tunai US$ 1.500 (Rp 21,1 juta) satu kali untuk melanjutkan pekerjaan penuh waktu dan US$ 750 (Rp 10,5 juta) untuk posisi paruh waktu. Mereka yang kehilangan pekerjaan sejak 1 Maret dan kembali bekerja antara 1 Mei dan 1 Juli memenuhi syarat, kata Alex Adams, administrator Divisi Manajemen Keuangan Negara Bagian Idaho.

Idaho mengucurkan US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun) dari US$ 1,25 miliar (Rp 17,6 triliun) yang diterimanya dalam dana bantuan virus corona federal untuk upaya tersebut, meskipun sejumlah uang yang awalnya ditujukan untuk mendukung bisnis kecil mungkin juga tersedia.

Bonus akan didistribusikan berdasarkan siapa datang pertama, dilayani pertama dan diperkirakan akan mencakup sekitar 70.000 warga Idaho. Perusahaan, beberapa di antaranya mengatakan kepada Brad Little bahwa mereka mengalami kesulitan dalam merekrut karyawan, akan mengajukan bonus itu mewakili pekerja mereka.

Hampir 150.000 pekerja Idaho mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali dalam 12 minggu sejak keadaan darurat virus corona diumumkan pada pertengahan Maret. Tingkat pengangguran negara melonjak menjadi 11,5% pada bulan April, atau naik dari 2,5% bulan sebelumnya.

Bonus itu dirancang untuk mendorong orang mendapatkan pekerjaan dengan cepat, kata Little, yang memuji nilai konservatif fiskal negara, untuk melanjutkan ekonomi yang terhenti akibat virus corona.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lebaran Selesai, Kapan Gaji ke-13 PNS Cair?

17 hari lalu

Lebaran Selesai, Kapan Gaji ke-13 PNS Cair?

Kapan gaji ke-13 PNS cair? Ini jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Pemberian THR Jadi Ciri Khas di Indonesia, Bagaimana dengan Negara Lain?

26 hari lalu

Pemberian THR Jadi Ciri Khas di Indonesia, Bagaimana dengan Negara Lain?

Pemberian THR juga terjadi di Malaysia, Yunani, dan Ameriksa Serikat. Bedanya, di dua negara yang terakhir diberikan menjelang Natal dan Paskah.

Baca Selengkapnya

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

27 hari lalu

Warganet Mengeluh Susah Dapat Ojol, Ternyata Ini Alasannya

Menjelang Lebaran 2024, warganet mengeluhkan sulit mendapatkan ojek online (ojol). Lantas, apa yang menyebabkan kesulitan mencari ojol?

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Beri Bonus Atlet Porprov XIV Dan Pepaprov

28 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Beri Bonus Atlet Porprov XIV Dan Pepaprov

Total bonus yang diberikan sebesar Rp1.170.000.000.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

36 hari lalu

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade Susardi, mengatakan rencana merger antara Garuda Indonesia dan InJourney bisa tahun ini asal....

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

38 hari lalu

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

Ditjen Pajak membeberkan simulasi perhitungan THR dan bonus berdasarkan skema penghitungan PPh Pasal 21 terbaru yakni dengan skema TER.

Baca Selengkapnya

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

38 hari lalu

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

Warganet ramai membicarakan pengenaan PPh pasal 21 dengan skema terbaru membuat nilai THR dan bonus pekerja langsung menciut. Benarkah?

Baca Selengkapnya