Polisi Hong Kong Tangkap 53 Demonstran Pro Demokrasi

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Kamis, 11 Juni 2020 13:31 WIB

Polisi anti huru-hara menahan demonstran anti-pemerintah dalam jumlah besar selama demonstrasi Hari Tahun Baru 2020 di Hong Kong, Cina 1 Januari 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Hong Kong – Polisi Hong Kong menangkap 53 orang peserta demonstrasi pada Selasa malam, 9 Juni 2020.

Ratusan aktivis turun ke jalan pada hari itu sambil berupaya memblokir jalan di pusat keuangan global sebagai bentuk protes penerapan undang-undang keamanan negara.

Polisi lalu menyemprotkan merica untuk mencoba membubarkan massa.

“Polisi mengatakan ada 36 pria dan 17 perempuan yang ditangkap karena melanggar larangan berkumpul dan melakukan kegiatan berkumpul yang tidak mendapat izin,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 9 Juni 2020.

Para demonstran menentang larangan polisi untuk melakukan pertemuan massa lebih dari delapan orang.

Advertising
Advertising

Larangan itu dibuat pemerintah Hong Kong untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Pemerintah Hong Kong mendukung penerapan undang-undang keamanan negara yang dibuat Beijing.

Warga justru melihat undang-undang ini sebagai alat untuk menekan kebebasan dan ruang demokrasi, yang dirasakan semakin menyempit.

Demonstran berencana menggelar aksi lebih banyak.

Ini karena para pendukung demokrasi merasa khawatir penerapan undang-undang keamanan negara bisa mengganggu kebebasan warga Hong Kong dalam berekspresi.

Otoritas Beijing dan Hong Kong mengatakan sebaliknya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal undang-undang ini.

Ketentuan dalam undang-undang ini dibuat untuk menyasar para pembuat onar. Namun, isi detil dari undang-undang itu belum diumumkan ke publik.

Menteri Keamanan Hong Kong, John Lee, mengatakan kepada media South China Morning Post bahwa polisi akan membuat satu unit untuk menegakkan undang-undang keamanan ini.

Unit ini akan memiliki tim intelijen untuk mengumpulkan informasi, investigasi dan terlatih.

Sejumlah perusahaan besar seperti HSBC dan Standard Chartered mendukung penerapan undang-undang ini.

Menlu Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengritik manajemen HSBC pada Selasa.

Dia mengatakan sikap perusahaan untuk mengikuti kemauan Cina mendapat imbalan sedikit. Pompeo juga mengritik sikap Partai Komunis Cina yang melakukan taktik pemaksaan terkait isu Hong Kong.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

6 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

15 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

19 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

19 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya