Joe Biden Tolak Pemangkasan Anggaran Kepolisian

Selasa, 9 Juni 2020 13:04 WIB

Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Joe Biden menolak wacana pemangkasan anggaran Kepolisian yang tengah ramai di Amerika sebagai respon atas kematian George Floyd. Senin kemarin, ia mengatakan bahwa pemangkasan anggaran bukanlah solusi atas masalah rasialisme sistemik di Kepolisian Amerika.

"Tidak, saya tidak mendukung pemangkasan anggaran. Apa yang saya dukung adalah penganggaran berdasarkan pemenuhan standar kinerja yang mengacu pada sikap wajar serta terhormat," ujar Biden pada Senin kemarin, sebagaimana dikutip dari New York Times, Selasa, 9 Juni 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kematian George Floyd oleh personil Kepolisian Minneapolis memicu berbagai unjuk rasa di kota-kota Amerika. Salah satu agenda yang dibawa demonstran adalah perombakan Kepolisian Amerika. Mereka ingin ada reformasi dan pemangkasan anggaran Kepolisian secara dramatis.

Agenda tersebut mendapat dukungan dari sejumlah pemimpin kota dan negara bagian. Dewan Kota Minneapolis, misalnya, sudah ancang-ancang membongkar Kepolisian dan melakukan reformasi besar-besaran. Walau begitu, tidak sedikit juga yang seperti Biden di mana merasa agenda itu terlalu berlebihan.

Dalam keterangan persnya, Biden menambahkan bahwa dirinya memahami keresahan warga terhadap kinerja Kepolisian. Apalagi, setelah kasus pembunuhan George Floyd. Itulah kenapa, kata ia, dirinya mendukung adanya reformasi Kepolisian, bukan pemangkasan anggaran. Pemangkasan anggaran dianggap malah akan memperlemah Kepolisian.

Juru bicara tim sukses Biden, Andrew Bates, menyatakan hal senada. Malah, ia menambahkan bahwa Biden mendukung reformasi sekaligus penambahan anggaran Kepolisian. Biden, kata Bates, menganggap penambahan anggaran penting untuk melakukan reformasi yang dibutuhkan, baik dalam hal penegakan hukum maupun pelayanan masyarakat.

Sikap Biden sejalan dengan sikap Partai Demokrat secara keseluruhan. Di saat kebanyakan simpatisan mendorong langkah drastis seperti pembubaran dan pemangkasan anggaran Kepolisian, kubu Demokrat ingin pendekatan yang lebih seimbang.

Di sisi lain, sikap Biden sedikit banyak sama dengan Presiden Amerika Donlad Trump. Rivalnya itu juga menolak pemangkasan anggaran. Walau begitu, Trump menolak reformasi Kepolisian dan membantah adanya rasialisme sistemik di sana.

"Selama ini, Kepolisian sudah membantu kita untuk tetap aman. Ada kalanya kita melihat hal buruk seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Namun, bisa saya katakan bahwa 99,9 persen dari mereka adalah orang-orang baik," ujar Trump menegaskan sikapnya di Gedung Putih.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya