Mark Rutte Berharap Tradisi Piet Hitam Belanda Hilang

Sabtu, 6 Juni 2020 15:35 WIB

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri konferensi pers setelah KTT dengan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, 21 Februari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berharap karakter Black Pete (Zwarte Piet) atau Piet Hitam, seorang tokoh dari perayaan pra-Natal, menghilang dari tradisi Belanda menyusul insiden George Floyd.

Mark Rutte mengatakan karakter Zwarte Piet, asisten Saint Nicholas yang muncul dalam perayaan pra-Natal dan dikritik sebagai penggambaran rasis, telah mengalami "perubahan besar" dalam beberapa tahun terakhir.

Rutte mengatakan pandangannya telah berubah sejak 2013, ketika dia mengatakan "Black Pete hanya hitam dan saya tidak bisa berbuat banyak tentang itu".

Sekarang dia mengharapkan tradisi Zwarte Piet menghilang.

Dikutip dari Reuters, 6 Juni 2020, Rutte berbicara pada hari Kamis dalam debat parlemen tentang protes anti-rasisme di Belanda yang digelar sebagai solidaritas protes di AS setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis oleh polisi kulit putih.

Advertising
Advertising

Karakter asisten Saint Nicholas yang disebut Zwarte Piet atau Piet Hitam terlihat di Scheveningen, Belanda, 6 November 2019.[REUTERS]

Mark Rutte membuat komentar di parlemen pada hari Kamis, ketika demonstran anti-rasisme di seluruh Belanda turun ke jalan sebagai reaksi atas kematian George Floyd. Protes itu diselenggarakan sebagian oleh kelompok yang disebut "Black Pete is Racism."

Dalam tradisi Belanda, St. Nicholas membawa hadiah kepada anak-anak dibantu banyak "Petes", atau pelayan badut yang biasanya digambarkan oleh orang kulit putih dalam cat wajah hitam mengenakan wig keriting dan lipstik merah.

Menurut CNN, karakter Piet Hitam dipopulerkan dalam buku anak-anak abad ke-19 dan hingga kini masih ditampilkan di karnaval jalanan dan televisi Belanda.

Rutte mengatakan bahwa sejak 2013 dia telah bertemu banyak orang, termasuk anak-anak kecil, yang mengatakan mereka merasa sangat didiskriminasi karena Pete berkulit hitam.

"Dan saya pikir, itu hal terakhir yang kita inginkan dalam liburan yang ditujukan untuk anak-anak. Saya kira dalam beberapa tahun tidak akan ada lagi Piet Hitam," kata Rutte.

Seorang pria memegang sebuah slogan ketika dia memprotes kedatangan Saint Nicholas dan asistennya yang disebut "Zwarte Piet" (Black Pete) di Den Haag, Belanda, 16 November 2019. Tanda itu bertuliskan "Blackface is racism". [REUTERS / Piroschka van de Wouw]

Para kritikus mengatakan Piet Hitam terlalu vulgar. Namun, sebagian besar orang kulit putih Belanda berpendapat bahwa Pete adalah figur fantasi magis yang tidak menggambarkan ras apapun.

Linda Nooitmeer, yang memimpin Institut Nasional untuk Studi Perbudakan Belanda dan Warisannya, mengatakan komentar Rutte penting di negara yang mengalami kesulitan dalam mengakui rasisme.

"Besarnya seorang pemimpin di suatu negara menyatakan ini sangat besar," katanya. "Anda dapat memiliki semua undang-undang yang Anda inginkan...tetapi jika orang-orang yang berkuasa, pemimpin negara, tampaknya tidak mendukungnya, dan itulah yang tampak pada tahun 2013 ketika ia mengatakan itu tentang Piet Hitam, lantas perjuangan akan lebih sulit."

Meski begitu Rutte mengatakan pemerintah seharusnya tidak memaksakan larangan terhadap Piet Hitam, dan dia menyatakan simpati kepada mereka yang enggan melepaskan "simbol itu."

Seiring waktu tradisi Piet Hitam sudah berubah. Beberapa perayaan menampilkan Piet Hitam hanya dengan mengoleskan cat di pipi mereka untuk melambangkan jelaga dari cerobong asap yang katanya akan turun untuk memberikan hadiah. Yang lainnya membuat Pete versi mereka dengan berwarna-warni, dan menghilangkan kata "Hitam" di belakang nama Piet.

Protes untuk menghormati George Floyd diadakan di Amsterdam dan Rotterdam minggu ini dan ada lebih banyak protes yang akan digelar pada waktu mendatang. Mark Rutte mengakui pada Rabu bahwa diskriminasi rasial adalah "masalah sistematis" di Belanda.

Belanda adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang bergulat dengan tradisi "wajah hitam" yang telah berlangsung lama. Kampanye anti-rasisme di negara tetangga Belanda, Belgia, juga menyerukan diakhirinya tradisi "wajah hitam" selama festival dan karnaval.

Berita terkait

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

5 jam lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

1 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

1 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

2 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

6 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

6 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

15 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

18 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

30 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya