Sindir Cara Trump Respon Demo, Mattis Bandingkan Nazi dan Amerika

Kamis, 4 Juni 2020 10:42 WIB

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, dalam sebuah konferensi di Bahrain. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menhan Amerika, Jim Mattis, menyampaikan banyak hal terkait penanganan unjuk rasa kematian George Floyd oleh Presiden Donald Trump . Salah satunya, Ia menyebut pelibatan militer di unjuk rasa itu mengingatkan dia soal perbedaan Nazi dan Amerika pada Perang Dunia II.

"Slogan Nazi untuk mengalahkan kita adalah 'Pecah Belah dan Taklukkan', sementara Amerika memiliki slogan 'Di Balik Persatuan ada Kekuatan'," ujar Mattis sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 4 Juni 2020.

Mattis menjelaskan, maksud dari ucapan dia adalah jangan sampai penanganan unjuk rasa George Floyd malah memecah belah warga dan militer. Menurutnya, keduanya adalah satu kesatuan, sama-sama bagian dari Amerika.

Melibatkan militer untuk meredam unjuk rasa George Floyd, kata Mattis, berpotensi menimbulkan perpecahan yang tidak perlu tersebut. Dia menyayangkan sikap Presiden Donald Trump yang menganggap keterlibatan militer sebagai solusi atas unjuk rasa yang terjadi.

"Kita harus membuang pemikiran apapun yang menganggap kota di Amerika adalah medan perang," ujar Mattis. Sebelumnya, penerus Mattis di Kementerian Pertahanan, Mark Esper, menggunakan kata 'Battlespace' (medan perang) untuk menyinggung situasi di Amerika.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa yang banyak terjadi di Amerika saat ini adalah imbas dari kematian George Floyd. Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut pekan lalu.

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa sudah berlangsung lebih dari sepekan. Beberapa di antaranya berujung kerusuhan dan penjarahan di mana warga bertarung dengan aparat keamanan. Merespon hal tersebut, Trump berkeinginan untuk melibatkan personil militer yang ditentang berbagai gubernur negara bagian.

Di Washington DC, Trump telah menerjunkan 1600 personil militer. Walau mereka hanya berjaga-jaga, berbagai pihak khawatir Trump pada akhirnya akan menggunakan kekuatan militer tersebut untuk meredam unjuk rasa.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

12 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

4 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

5 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

5 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya