Benny Gantz Minta Militer Israel Bersiap Mencaplok Tepi Barat

Rabu, 3 Juni 2020 12:05 WIB

Pemimpin partai Biru dan Putih, Benny Gantz terlihat saat ia tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen Israel di sebuah tempat pemungutan suara di Rosh Ha'ayin, Israel 17 September 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memberitahukan militer Israel, Israel Defense Forces (IDF), untuk bersiap dalam rencana pencaplokan Tepi Barat, Palestina.

Dalam sebuah pernyataan Senin sore, Benny Gantz mengatakan dia telah menginstruksikan kepala pasukan IDF untuk "mempercepat persiapan sebelum langkah-langkah politik dalam agenda di arena Palestina".

Pernyataan itu dipahami secara luas sebagai instruksi kepada IDF untuk mempersiapkan kemungkinan kekerasan yang meluas oleh Palestina, serta kemungkinan konsekuensi regional lainnya, jika Israel bergerak untuk mencaplok beberapa wilayah pendudukan, menurut CNN, 3 Juni 2020.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah tiga kali menyampaikan janji kampanye dalam ketiga pemilu baru-baru ini untuk memperluas pendudukan Israel ke bagian-bagian Tepi Barat, sisa tanah yang direbut oleh Israel pada tahun 1967.

Janji itu diberikan dukungan penuh AS pada Januari ketika Presiden Donald Trump mengungkap rencana perdamaian untuk Timur Tengah, yang menyebut Israel boleh menganeksasi semua permukiman Yahudi di wilayah tersebut serta Lembah Yordan.

Advertising
Advertising

Sebaliknya, posisi Gantz dalam pemilu menentang aneksasi sepihak. Gantz mengatakan dia percaya langkah seperti itu hanya akan terjadi dengan dukungan masyarakat internasional.

Namun, dalam perjanjian koalisi, pemimpin partai Biru dan Putih mengesampingkan kekhawatiran itu. Sebaliknya, Gantz menyetujui bahwa Netanyahu dapat mengajukan legislasi yang diperlukan paling cepat 1 Juli, dan hanya membutuhkan dukungan dari Washington serta dari parlemen Israel, yang tampaknya memiliki mayoritas yang jelas mendukung aneksasi.

Meskipun Netanyahu belum menguraikan dengan pasti berapa banyak Tepi Barat yang dia ingin caplok, dia telah mengulangi niatnya berkali-kali dalam beberapa pekan terakhir.

Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]

Dua pekan lalu Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen sudah waktunya untuk menerapkan kedaulatan Israel.

Perdana Menteri Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada fraksi Likud bahwa ia akan mewujudkan pencaplokan pada jadwal Juli sesuai jadwalnya.

Sebagai indikasi lebih lanjut, Benny Gantz juga bertemu dengan Duta Besar AS untuk Israel David Friedman pada Senin, salah satu pendukung paling vokal aneksasi Israel.

Namun, dalam pertemuan dengan para pemimpin permukiman Tepi Barat pada Selasa, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengindikasikan bahwa pemerintahan Trump memperketat sikapnya pada rencana pemerintah Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat, dan mengisyaratkan bahwa upaya semacam itu mungkin ditunda, menurut seorang pejabat permukiman yang ikut dalam pertemuan itu, dikutip dari Times of Israel.

Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan perdana menteri juga menyampaikan kepada wali kota Tepi Barat bahwa Amerika Serikat "mungkin telah mengurangi antusiasme tentang realisasi pencaplokan".

Sebuah pandangan menunjukkan Lembah Yordania dekat kota Tepi Barat Jericho, 21 Januari 2016.[REUTERS / Mohamad Torokman]

Tepi Barat, bersama dengan Yerusalem Timur, dicaplok oleh Israel dari Yordania selama perang singkat tahun 1967.

Kedua wilayah yang diduduki oleh Israel di bawah status hukum internasional, meskipun Israel membantah yurisdiksi internasional Yerusalem Timur. Israel juga mengatakan meluncurkan Perang Enam Hari sebagai tindakan membela diri.

Komunitas internasional termasuk PBB tetap berkomitmen pada gagasan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina, yang akan membuat negara Palestina didirikan di Tepi Barat dan Gaza, dengan ibu kota di Yerusalem Timur.

Otoritas Palestina telah menolak rencana perdamaian Trump dan telah mengakhiri koordinasi keamanannya dengan Israel, yang dipandang sebagai kunci untuk mencegah serangan teror, sebagai protes terhadap langkah-langkah menuju aneksasi.

Banyak mantan pejabat pertahanan Israel memperingatkan bahwa aneksasi dapat memicu meluasnya kekerasan di Tepi Barat, terutama pada saat meningkatnya pengangguran dan prospek ekonomi yang mengerikan bagi Palestina.

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

9 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

10 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

11 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

12 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

16 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

17 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

18 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

19 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya