Prancis - Inggris Kritik Trump Soal Nuklir Terhadap Iran
Minggu, 31 Mei 2020 14:42 WIB
TEMPO.CO, Paris – Pemerintah Prancis, Jerman, dan Inggris mengritik keputusan pemerintah Amerika Serikat untuk mengakhiri pengecualian sanksi terkait program nuklir Iran.
Pengecualian sanksi ini bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
“Kami sangat menyesalkan keputusan AS untuk mengakhiri tiga pengecualian sanksi itu,” kata diplomat dari ketiga negara dalam pernyataan bersama pada Sabtu, 30 Mei 2020.
Menurut ketiga negara, ada sejumlah proyek yang telah disetujui Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.
Proyek-proyek itu bertujuan untuk melindungi kepentingan semua.
Pengerjaan proyek ini juga membantu komunitas internasional bahwa aktivitas nuklir Iran bersifat damai dan aman.
Pengecualian dari DK PBB Itu memungkinkan perusahaan dari Rusia, Cina dan Eropa bekerja untuk mengonversi air berat dari reaktor nuklir Arak di Iran.
Ini termasuk menangani uranium yang diperkaya untuk reaktor nuklir riset milik Teheran dan mentransfer bekas pengolahan bahan baku nuklir ke luar negeri.
Selama ini, seperti dilansir Channel News Asia, pemerintah AS mendesak Iran untuk membuat perjanjian langsung soal pengakhiran proyek nuklir ini.
Pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, telah menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015, yang didukung ketiga negara di atas dan Rusia serta Cina.