TEMPO.CO, Dubai – Pegawai pemerintah Iran mulai masuk kantor pada Sabtu, 30 Mei 2020 setelah meredanya wabah virus Corona di sebagian daerah.

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan masjid juga akan mulai menerima jamaah lagi dan menggelar kegiatan ibadah.

“Rouhani juga mengatakan dalam siaran televisi langsung bahwa pusat perbelanjaan bakal bisa buka lebih dari pukul enam sore,”begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 30 Mei 2020.

Pukul enam sore merupakan batas waktu yang diterapkan saat lockdown atau pembatasan kegiatan sosial dan bisnis diterapkan di Iran untuk mengurangi penyebaran virus Corona.

“Pintu masjid di berbagai wilayah akan terbuka untuk publik melakukan salat harian,” kata Rouhani.

Dia meminta warga Iran untuk mematuhi aturan social distancing atau menjaga jarak fisik satu sama lain.

Saat ini, petugas di Iran mulai memperketat penerapan protokol kesehatan.

Ini misalnya memastikan penumpang bus dan kereta api untuk mengenakan masker wajah.

“Calon penumpang yang tidak mengenakan masker wajah akan dilarang,” begitu dilansir Reuters.

Alireza Zali, kepala satgas penanganan virus Corona di Iran, mengatakan kondisi di Ibu Kota Teheran masih belum kondusif.

“Pelonggaran lockdown harus diikuti dengan peningkatan ketaatan warga pada protokol kesehatan,” kata Zali kepada stasiun televisi pemerintah.

Iran merupakan negara dengan korban infeksi virus Corona terbanyak di Timur Tengah.

Ada sekitar 149 ribu kasus infeksi virus Corona dengan sekitar 7.700 orang meninggal.

Selain Teheran, Provinsi Khuzestan masih termasuk kategori wilayah merah.

Ini karena jumlah kasus infeksi baru virus Corona masih cukjup banyak.