India Lepas Burung Merpati yang Diduga Mata-mata Pakistan

Minggu, 31 Mei 2020 06:00 WIB

Seekor merpati yang dipelihara oleh Oswald Ossie Robson, seorang peternak merpati di Pelton Fell setelah balap merpati dihentikan sementara karena penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) berlanjut, Inggris 19 Maret 2020. [REUTERS / Lee Smith / File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi India telah melepaskan seekor burung merpati milik seorang nelayan Pakistan setelah penyelidikan memastikan burung yang terbang di perbatasan bukanlah burung mata-mata.

"Merpati dibebaskan kemarin (28 Mei) setelah tidak ada yang mencurigakan ditemukan," kata Shailendra Mishra, seorang pejabat senior polisi di Kashmir yang dikelola India, dikutip dari Reuters, 30 Mei 2020. Tidak jelas di mana burung itu dilepaskan dan apakah ia terbang kembali ke pemiliknya.

Pemilik merpati Pakistan telah mendesak India untuk mengembalikan burungnya, yang oleh warga desa diserahkan kepada polisi setelah ditemukan.

"Ini hanya burung yang tidak bersalah," kata Habibullah, pemilik burung, mengatakan pada Jumat.

Dia menolak tuduhan bahwa angka-angka yang tertulis pada cincin di kaki merpati adalah kode yang dimaksudkan untuk kelompok-kelompok militan yang beroperasi di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Advertising
Advertising

Habibullah, yang tinggal di sebuah desa dekat perbatasan Kashmir, salah satu zona yang paling termiliterisasi di dunia, mengatakan burung itu telah berpartisipasi dalam lomba balap merpati dan angka di kaki burung itu adalah nomor ponselnya.

Olahraga ini sangat populer di desa-desa perbatasan, kata Yasir Khalid dari Shakar Garh Pigeon Club, menambahkan perlombaan seperti itu juga diadakan di India, dan tidak jarang kehilangan seekor burung di kedua sisi negara. Pemilik mengidentifikasi burung mereka dengan perangko di sayap, cat, dan cincin di kaki.

"Kami harus membawa burung itu ke dalam tahanan kami untuk menyelidiki apakah ia digunakan untuk memata-matai," kata seorang pejabat senior keamanan perbatasan India yang enggan disebut identitasnya.

Sebelumnya Times of India melaporkan burung merpati itu ditangkap warga desa Manyari pada 24 Mei setelah melintasi perbatasan India-Pakistan di Kashmir.

Dugaan burung merpati mata-mata bukanlah yang pertama kali terjadi antara India dan Pakistan.

Pada 2016, seekor merpati dibawa ke tahanan India setelah ditemukan dengan catatan mengancam Perdana Menteri India Narendra Modi.

Times of India melaporkan, merpati dan bahkan balon terkadang membawa pesan berkode melintasi perbatasan India sebagai jenis "operasi psikologis".

Pada November tahun lalu, balon berbentuk pesawat berisi catatan ancaman serangan di Jammu untuk membalas dendam pembunuhan teroris Zakir Musa. Pada Agustus 2018, sebuah balon dengan bendera nasional Pakistan dengan tulisan "I Love Pakistan" terlihat melayang di desa Moti di dekat Jammu. Pada Juni 2018, seekor burung merpati dengan tulisan Urdu di tubuhnya ditemukan di desa Manwal dekat perbatasan India dan Pakistan.

Berita terkait

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

4 hari lalu

Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

5 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

6 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

9 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

9 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

10 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

12 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

12 hari lalu

Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

14 hari lalu

Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.

Baca Selengkapnya