Korea Utara Dukung Cina Terapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong

Sabtu, 30 Mei 2020 13:40 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri peresmian pabrik pupuk, di wilayah utara ibu kota, Pyongyang, dalam gambar ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada 2 Mei 2020. [KCNA / via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Utara mendukung upaya Cina menerapkan UU Keamanan Nasional di Hong Konng. Menurut mereka, Cina melakukan langkah yang tepat dan legal untuk menjaga keamanan nasional di negara tersebut.

"Dan, karena masalah Hong Kong pasti berkaitan langsung dengan masalah internal Cina, maka negara manapun tidak memiliki hak untuk mengomentari masalah tersebut," ujar pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 30 Mei 2020.

Pemerintah Korea Utara juga menyatakan bahwa negara manapun tidak berhak untuk ikut campur ataupun mengintervensi masalah Hong Kong. Menurut mereka, biarkan Cina yang menyelesaikan masalah keamanan nasional di Hong Kong.

"Kami menentang dan menolak segala bentuk intervensi yang berdampak terhadap keamanan dan pertumbuhan sosial ekonomi Hong Kong," ujar Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Cina tengah mempersiapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang diklaim berfungsi untuk melindungi keamanan negara tersebut. Kurang lebih ada empat hal besar yang akan diatur oleh regulasi baru tersebut yatu subversi, intervensi, terorisme, dan pemisahan diri.

Regulasi tersebut mendapat pertentangan keras dari warga Hong Kong, terutama dari mereka yang penggiat demokrasi dan hak asasi manusia. Menurut mereka, regulasi tersebut sama saja dengan menyerahkan Hong Kong terhadap Cina. Dan, ketika Cina berkuasa, mereka khawatir para penentang kebijakan negeri tirai bambu itu akan dianggap melakukan subversi dan diperkarakan.

Di luar Hong Kong, kritik keras datang dari negara-negara tetangga. Salah satunya adalah Amerika yang memang tengah berseteru dengan Cina. Bahkan, Amerika sampai menyatakan akan mencabut segala hak istimewa yang selama ini mereka berikan ke Hong Kong. Belum diketahui apa saja hak istimewa yang akan dicabut, namun Presiden Amerika Donald Trump mengatakan hanya akan ada sedikit pengecualian.

Korea Utara adalah satu dari sedikitnya negara yang mendukung Cina soal UU Keamanan Nasional Hong Kong. Sebelumnya, Korea Utara juga mendukung respon Pemerintah Cina terhadap unjuk rasa anti-pemerintah di Hong Kong.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

53 menit lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

9 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

14 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya