Respon UU Keamanan Nasional, Trump Cabut Hak Istimewa Hong Kong

Sabtu, 30 Mei 2020 11:48 WIB

Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat diperlihatkan masker oleh Wakil Presiden Rantai Pasokan Terpadu Honeywell, Tony Stallings ketika mengunjungi pabrik masker di Phoenix, Arizona, AS, 5 Mei 2020. Dalam kunjungan tersebut, Trump bersama rombongannya tampak tidak mengenakan masker. REUTERS/Tom Brenner

TEMPO.CO, Jakarta - Merespon rencana penerapan UU Keamanan Nasional Hong Kong, Presiden Amerika Donald Trump memutuskan untuk mencabut hak-hak istimewa yang diberikan ke negara tersebut. Trump mengatakan, hal tersebut ia putuskan sebagai hukuman terhadap Cina yang ingin mengambil alih otonomi Hong Kong.

"Kami akan mencabut hak istimewa Hong Kong yang selama ini kami perlakukan berbeda dengan Cina," ujar Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 30 Mei 2020.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Cina tengah mempersiapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong yang diklaim berfungsi untuk melindungi keamanan Hong Kong. Kurang lebih ada empat hal besar yang akan diatur oleh regulasi baru tersebut yatu subversi, intervensi, terorisme, dan pemisahan diri.

Regulasi tersebut mendapat pertentangan keras dari warga Hong Kong, terutama dari mereka yang penggiat demokrasi dan hak asasi manusia. Menurut mereka, regulasi tersebut sama saja dengan menyerahkan Hong Kong terhadap Cina. Dan, ketika Cina berkuasa, mereka khawatir para penentang kebijakan negeri tirai bambu itu akan dianggap melakukan subversi dan diperkarakan.

Di luar Hong Kong, kritik keras datang dari negara-negara tetangga. Salah satunya adalah Amerika yang memang tengah berseteru dengan Cina. Penasehat Pemerintah Amerika, Robert O'Brien, beberapa waktu lalu sudah mengatakan bahwa besar kemungkinan Amerika akan memberikan sanksi dagang ke Hong Kong dan mencabut status spesial yang selama ini diberikan.

Trump melanjutkan bahwa ia juga akan menerapkan sanksi terhadap mereka yang membantu Cina menggolkan UU Keamanan Nasional Hong Kong. Ia tidak menyebutkan siapa targetnya, namun menegaskan bahwa kebijakan anti UU Keamanan Nasional Hong Kong akan menyasar banyak hal.

"Kebijakan ini meliputi banyak hal atau perjanjian yang selama ini dijalani Hong Kong mulai dari perjanjian ekstradisi hingga kendali ekspor. Hanya akan ada sedikit pengecualian," ujar Trump.

Menanggapi ucapan Trump, pasar finansial merasa Trump hanya menggertak dan tidak benar-benar berniat menghukum Hong Kong atau Cina. Kalaupun benar terjadi, mereka merasa penerapannya tidak akan berlangsung dalam waktud dekat.

"Saya rasa belum ada perubahan banyak. Amerika belum mengambil langkah yang benar-benar meningkatkan tensi (dengan Cina)," ujar Craig Allen, Presiden dari Dewan Bisnis Amerika-Cina.

Hal senada disampaikan oleh diplomat Amerika untuk wilayah Asia Timur, Daniel Russel. Ia menganggap rencana Trump terhadap Hong Kong masih belum detil dan ia belum tahu bagaimana kebijakan itu akan diterapkan ke depannya. Russel malah mengaku khawatir langkah Trump akan mempercepat kejatuhan Hong Kong terhadap Cina.

"Saya rasa Cina benar-benar memperhitungkan dampak (kebijakan Amerika) dan mereka merasa hal itu masih bisa dikendalikan," ujar Russel.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

21 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

18 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

20 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya