Inggris Siap Longgarkan Lockdown

Jumat, 29 Mei 2020 14:00 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan yang direkam dari Downing Street No 10 tentang pelonggaran lockdown selama virus corona di London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Kamis, 28 Mei 2020, mengumumkan akan melonggarkan lockdown pada pekan depan untuk wilayah Inggris. Keputusan itu diambil di tengah perselisihan apakah Inggris memang harus merelaksasi lockdown yang diberlakukan untuk menghentikan pemutusan penularan virus corona.

Sedangkan untuk wilayah Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara diserahkan pada kebijakan kesahatan masing-masing.

Menurut Perdana Menteri Johnson, mulai Senin, 1 Juni 2020, sekolah-sekolah akan secara bertahap dibuka lagi. Masyarakat boleh kumpul-kumpul asal tidak lebih dari enam orang.

“Beberapa perubahan ini artinya teman dan anggota keluarga lain sudah bisa saling bertatap muka secara langsung, mungkin saling mengunjungi kedua orang tua atau kakek-nenek sesekali. Anda bisa bertemu anggota keluarga di kebun, melakukan barbeque namun tetap jaga jarak aman, tetap mencuci tangan dan mengajak semua orang berfikir dengan akal sehat,” kata Johnson, seperti dikutip dari reuters.com.

Operator kereta api di Inggris memberi tanda jaga jarak dua meter di lantai bagi para calon penumpang terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Reuters

Advertising
Advertising

Johnson menekankan perubahan yang dilakukan pihaknya setahap demi setahap karena para ahli Kesehatan memperingatkan situasi saat ini masih seimbang, di mana jumlah kasus virus corona turun tetapi tidak cepat.

Pengumuman lockdown bakal dilonggarkan disampaikan Johnson beberapa jam setelah semakin banyak anggota parlemen Inggris dari Partai Konservatif menyerukan agar ajudan Johnson, Dominic Cummings, mengundurkan diri. Cummings ketahuan menyetir mobil sejauh 400 km bersama keluarganya padahal Inggris sedang berstatus lockdown.

Johnson di dalam negerinya juga saat ini sedang dihujani kritik terkait caranya menangani pandemik virus corona yang telah membuat Inggris menjadi negara di urutan kedua di dunia dengan angka kematian terbanyak akibat virus corona.

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

16 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya