Aktivis di Hong Kong Menyerukan Kembali Unjuk Rasa

Jumat, 22 Mei 2020 14:28 WIB

Seorang wanita pro-China merekam aksi demonstran anti-pemerintah saat berunjuk rasa di stasiun Yuen Long, Hong Kong, 12 September 2019. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis di Hong Kong menyerukan masyarakat agar berunjuk rasa melawan rencana Beijing dengan yang ingin memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. Undang-undang baru itu dikhawatirkan bisa menggerus kebebasan masyarakat Hong Kong melalui kekuatan militer dan rasa waswas.

“Ini momen yang bagus untuk kembali mulai berunjuk rasa,” kata Kay, 24 tahun, mahasiswa.

Massa di Hong Kong berunjuk rasa pada Senin, 23 Desember 2019 menuntut kebebasan yang lebih luas. Sumber: Reuters

Rencana melakukan sebuah unjuk rasa bakal dilakukan di pusat keuangan Hong Kong pada Jumat siang, Jumat, 22 Mei 2020, tidak terwujud setelah seruan melakukan unjuk rasa hanya dilakukan oleh beberapa aktivis dan kepolisian anti-huru-hara dikerahkan ke beberapa jalan Kota Hong Kong.

Akan tetapi, seruan unjuk rasa kembali muncul agar dilakukan pada malam hari. Aktivis Joshua Wong berencana melakukan jumpa pers untuk mengumumkan seruan turun ke jalan pada Jumat malam, 22 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Beberapa saat sebelumnya dalam laporan tahunan di hadapan parlemen Cina, Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan Cina akan mendirikan sebuah sistem hukum dan mekanisme penegakan hukum demi memastikan terwujudnya keamanan nasional di Hong Kong dan Makau, yang berstatus semi-otonomi. Sebuah rancangan (draft) yang sampai ke Reuters memperlihatkan legislasi yang diusulkan untuk Hong Kong meminta wilayah itu segera menyelesaikan peraturan keamanan nasional di bawah konstitusi Hong Kong yang kecil dan undang-undang dasar.

Dalam dokumen itu disebutkan pula undang-undang keamanan nasional tersebut nantinya untuk menangani pemisahan diri, subversi dan aktivitas terorisme serta intervensi asing. Aturan hukum itu juga diharapkan bisa menjadi pelindung yurisdiksi pemerintah pusat serta otonomi Hong Kong.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Washington akan bersikap tegas jika Beijing meloloskan undang-undang keamanan. Sedangkan Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global, AxiCorp mengatakan undang-undang keamanan itu bisa berpotensi membangkitkan kembali unjuk rasa pro-demokrasi 2019 yang menjadi krisis terbesar bagi Hong Kong sejak diserahkan kembali oleh Inggris ke Cina pada 1997.

Berita terkait

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

7 jam lalu

Pakar Hukum Sebut Prabowo Bisa Langgar UU Jika Tambah Kementerian

Rencan Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 akan melanggar Undang-Undang Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

4 hari lalu

UU Desa yang Baru, Apa Saja Poin-Poin Isinya?

Presiden Jokowi telah mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

4 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

5 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

6 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

6 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya