Pesisir India dan Bangladesh Porak-poranda Dihantam Topan Amphan

Kamis, 21 Mei 2020 19:00 WIB

Seorang warga mengambil barang-barangnya dari puing-puing sebuah toko yang rusak setelah Topan Amphan menghantam, di 24 Parganas Selatan di negara bagian Benggala Barat, India, 21 Mei 2020. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamat mencari korban selamat di India timur dan Bangladesh pada hari Kamis sehari setelah Topan Amphan menghancurkan desa-desa pesisir, memutus saluran listrik, dan membanjiri daratan.

Seluruh korban dan kerusakan bangunan yang disebabkan oleh Topan Amphan hanya akan diketahui setelah komunikasi dipulihkan, kata para pejabat, dikutip dari Reuters, 21 Mei 2020.

Sementara setidaknya puluhan orang tewas di negara bagian Benggala Barat India dan sepuluh di negara tetangga, Bangladesh.

Sebagian besar kematian disebabkan oleh pohon-pohon yang tumbang akibat angin yang berhembus hingga 185 km per jam, dan gelombang badai sekitar lima meter yang menggenangi daerah-daerah pantai dataran rendah ketika topan muncul dari Teluk Benggala pada Rabu.

"Saya belum pernah melihat badai seperti ini dalam hidup saya. Rasanya seperti kiamat. Yang bisa saya lakukan hanyalah berdoa...Allah Yang Mahakuasa menyelamatkan kita," kata Azgar Ali, 49 tahun, seorang penduduk distrik Satkhira di pantai Bangladesh.

Advertising
Advertising

Digolongkan sebagai topan super, Topan Amphan telah melemah sejak menghantam daratan. Topan pindah ke pedalaman melalui Bangladesh dan dilaporkan menurun menjadi badai siklon pada hari Kamis oleh kantor cuaca India.

Mohammad Asaduzzaman, seorang pejabat senior polisi di Satkhira, menggambarkan kehancuran yang diakibatkan topan Amphan.

"Kehancuran sangat besar. Banyak desa banjir. Badai merusak atap seng, memutus kabel listrik, dan menumbangkan pohon," katanya.

Di sisi Sundarbans India, seorang pejabat desa mengatakan tanggul di sekitar pulau dataran rendah, tempat sekitar 5.000 orang tinggal, hanyut, dan dia tidak dapat menghubungi pihak berwenang untuk meminta bantuan.

Sementara ribuan orang telah kehilangan tempat tinggal setelah topan Amphan menghantam pantai timur India pada Rabu sore.

Seorang lelaki memotong dahan-dahan pohon yang tumbang setelah Topan Amphan menghantam Kolkata, India, 21 Mei 2020. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri TPX IMAGES OF THE DAY]

Topan Amphan, yang merupakan topan paling kuat yang pernah dicatat di Teluk Benggala sebelum melemah, merobohkan rumah-rumah, merobohkan pohon-pohon, memutus jembatan-jembatan dan meninggalkan daerah-daerah yang sebagian besar pedesaan tanpa daya atau komunikasi.

Pihak berwenang di kedua negara berhasil mengevakuasi lebih dari tiga juta orang, memindahkan mereka ke tempat perlindungan sebelum Amphan menyerang. Tetapi upaya evakuasi difokuskan pada komunitas yang terletak langsung di jalur topan, membuat desa-desa di tepian masih rentan.

Gambar-gambar televisi menunjukkan kapal-kapal terbalik di pantai, orang-orang mengarungi air setinggi lutut dan bus saling bertabrakan. Bandara di Kolkata, ibu kota negara bagian Benggala Barat, digenangi air dan beberapa permukiman di kota berpenduduk 14 juta orang tidak memiliki listrik sejak badai melanda, menurut penduduk.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan kehancuran yang disebabkan oleh topan dalam serangkaian tweet pada hari Kamis. "Tidak ada batu yang akan terlewat dalam membantu korban yang terkena dampak," kicau Modi di Twitter, dikutip dari CNN.

"Seluruh bangsa berdiri dalam solidaritas dengan Benggala Barat. Doa saya untuk orang-orang Odisha ketika negara dengan berani bertarung melawan efek Topan Amphan," tweet Modi.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

18 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

23 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

9 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya