Pelonggaran Lockdown Corona, Singapura Aktifkan Manufaktur

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 20 Mei 2020 09:01 WIB

Pelanggan yang antri untuk memotong rambut mereka di salon, diperiksa suhu tubuh mereka, saat dibuka kembali bisnis di tengah wabah penyakit Virus Corona di Singapura, 12 Mei 2020. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Singapura – Singapura bakal mengendurkan pembatasan sosial dan bisnis terkait wabah virus Corona secara bertahap mulai Rabu, 19 Mei 2020.

Proses ini berlangsung selama tiga tahap hingga 1 Juni 2020. Saat ini, risiko penyebaran virus Corona masih tinggi di masyarakat.

“Pemerintah akan mengaktifkan kembali kegiatan ekonomi yang tidak memiliki risiko tinggi penularan pada tahap pertama,” begitu pernyataan dari kementerian Kesehatan dan kementerian Perdagangan dan Industri seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 19 Mei 2020.

Kegiatan bisnis yang dinilai memiliki risiko rendah penularan virus Corona seperti perusahaan manufaktur.

Pemerintah Singapura akan mengeluarkan panduan resmi untuk perusahaan manufaktur tentang pelonggaran ini.

Advertising
Advertising

“Orang-orang yang bekerja dari rumah selama ini sebaiknya melanjutkannya. Dan pegawai bisa pergi ke kantor hanya jika diperlukan,” begitu pernyataan dari kedua kementerian.

Ini berlaku bagi para pegawai yang harus masuk kantor karena perlu mengakses sistem tertentu di kantor.

Ini bisa terjadi karena sistem itu tidak bisa diakses dari rumah atau karena adanya keperluan legal.

Singapura mulai memberlakukan pembatasan sosial dan bisnis pada 7 April 2020.

Ketentuan ini berlanjut dan diperketat selama tiga pekan. Ini dilakukan dengan menutup tempat kerja lebih banyak dan melarang pertemuan sosial.

Pemerintah Singapura juga mengatakan pelonggaran ini bisa menimbulkan kasus infeksi baru virus Corona lebih banyak.

Menteri Kesehatan Singapura, Gan Kim Yong, mengatakan relaksasi pembatasan sosal ini karena kasus baru infeksi virus Corona relatif sedikit.

Kondisi penyebaran virus Corona di sejumlah asrama pekerja migran juga mulai stabil.

Namun, pelonggaran aktivitas ini bisa membuat kasus infeksi baru virus Corona di Singapura bertambah setiap hari.

“Kuncinya adalah mendeteksi kasus-kasus ini dan mengendalikannya secepat mungkin. Ini untuk mencegah jumlah kasus baru bertambah atau mencegah kemunculan klaster besar,” kata Menteri Gan.

Seperti dilansir Reuters, wabah virus Corona telah menyebar dari Kota Wuhan, Cina bagian tengah, sejak Desember 2019.

Jumlah kasus infeksi virus Corona secara global mencapai sekitar 4.88 juta kasus dengan 320 ribu orang meninggal dunia.

Sebanyak 1.79 juta orang berhasil sembuh. Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan tingkat penyebaran tertinggi sebanyak sekitar 1.5 juta kasus.

Sebanyak sekitar 91 ribu orang di Amerika meninggal akibat infeksi virus Corona. Sebanyak sekitar 289 ribu orang sembuh.

Singapura mencatat sekitar 29 ribu kasus infeksi virus Corona dengan sekitar 10.300 orang sembuh dan 22 orang meninggal.

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

19 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

2 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya