Di Acara WHO, Cina Berupaya Cegah Investigasi Asal Virus Corona

Senin, 18 Mei 2020 20:05 WIB

Presiden China Xi Jinping, mengunjungi sebuah kawasan industri yang memproduksi cetakan dan suku cadang otomotif kelas atas di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China timur, 29 Maret 2020. Presiden Xi melakukan inspeksi terhadap proses pelanjutan kembali pekerjaan dan produksi di Zhejiang. Xinhua/Yan Yan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Cina Xi Jinping akhirnya menyatakan sikap soal adanya resolusi dari Uni Eropa dan Australia perihal investigasi asal usul wabah virus Corona (COVID-19). Di acara World Health Assembly, yang digelar secara virutal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ia tidak mendukung adanya investigasi tersebut.

Kepada anggota WHO, Jinping mengklaim bahwa Cina sudah melakukan banyak hal terkait penanganan virus Corona. Selain berhasil menekan pandemi di negaranya sendiri dan mengirimkan banyak bantuan ke negara lain, Jinping mengatakan Cina juga sudah bersikap transparan. Oleh karenanya, menurut ia, tak perlu ada investigasi soal asal usul virus Corona ataupun respon Cina terhadapnya.

"Setelah setengah mati berupaya menangani wabah yang ada, kami berhasil membalikkan keadaan dan menyelamatkan banyak nyawa. Selain itu, kami bekerja secara terbuka, transparan, dan bertanggungjawab," ujar Jinping sebagaimana dikutip dari New York Times, Senin, 18 Mei 2020.

Jinping lanjut menyampaikan hal lain yang telah diperbuat Cina terkait Corona. Selain sudah mengirimkan bantuan ke negara lain, Jinping mengatakan Cina juga dengan sigap membagikan genome sequence virus Corona agar vaksinnya segera ditemukan. Jadi, kata Jinping, tidak masuk akal negaranya dituduh menahan informasi asal virus Corona dan membiarkan virus tersebut menyebar.

Meski dirinya tidak mendukung adanya investigasi, Jinping menyatakan siap mendukung evaluasi respon global terhadap virus Corona. Menurutnya, hal itu lebih penting untuk mencegah pandemi serupa terjadi di kemudian hari. Namun, Cina memasang syarat evaluasi itu harus dipimpin WHO.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta negara-negara anggota untuk berhenti saling tuduh soal dari mana virus Corona berasal. Hal itu, kata ia, tidak diperlukan di kala situasi pandemi seperti sekarang. Menurut Ghebreyesus, apa yang dibutuhkan sekarang adalah kerjasama antar negara untuk mengendalikan pandemi global Corona.

"Satu-satunya cara adalah dengan menanganinya bersama-sama," ujar Ghebreyesus. Ghebreyesus juga mendukung usulan sejumlah negara anggota soal perlunya evaluasi respon global terhadap virus Corona yang imparsial, independen, dan komprehensif.

Diberitakan sebelumnya, Amerika terus menuduh Cina sebagai dalang di balik pandemi global virus Corona (COVID-19). Mengacu pada laporan intelijen yang didapat dari diplomatnya, Amerika menyebut virus Corona berasal dari laboratorium virologi Wuhan dan Cina tidak berupaya mencegah penyebarannya. Cina membalas tuduhan itu dengan menyebut virus Corona diciptakan di Amerika namun dibawa ke Wuhan oleh militer Amerika.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

31 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya