Legislator Pro Cina Vs Demokrasi Bentrok di Parlemen Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 18 Mei 2020 17:04 WIB

Suasana di dalam gedung parlemen Hong Kong yang dipenuhi para demonstran anti-pemerintah, di Cina, Senin malam, 1 Juli 2019. Aksi ini digelar untuk merayakan peringatan penyerahan Hong Kong oleh Inggris ke Cina pada 1 Juli 22 tahun yang lalu. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Hong Kong – Dewan legislatif Hong Kong terlibat dalam konflik fisik untuk kedua kalinya pada bulan ini setelah anggota Dewan pro-Beijing menguasai sejumlah komite kunci.

Ini bakal memuluskan pembahasan rancangan undang-undang yang berisi ketentuan hukuman pidana bagi orang yang menyalahgunakan lagu nasional Cina di Hong Kong.

Sejumlah anggota legislatif pro-Demokrasi menyerang petugas keamanan yang mengelilingi legislator Chan Kin-Por.

Chan merupakan ketua dari pertemuan yang membahas keberatan prosedural oleh oposisi.

“Petugas keamanan menggiring keluar sejumlah anggota legislator ke luar dari ruang rapat. Beberapa diantara anggota legislator itu terlihat menendang dan berteriak,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 18 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Sejumlah anggota legislator lainnya naik ke atas kursi dan berusaha menduduki kursi ketua rapat namun berhasil dihalau.

Legislator dari Partai Demokrat menyuarakan yel-yel “permainan kotor” dan membawa plakat bertuliskan “CCP (Partai Komunis Cina) menginjak legislasi HK”.

Legislator oposisi Ted Hui berteriak bahwa pertemuan itu ilegal.

Meski terjadi protes, Chan menggelar pemungutan suara atau voting untuk memilih ketua komite, yang dimenangkan legislator pro-Beijing Starry Lee.

Kelompok Lee mengecam kerusuhan ini dan bertekad akan terus membahas dan mengesahkan RUU Lagu Kebangsaan ini.

“Sangat menyedihkan melihat dewan legislatif turun ke level perilaku seperti ini,” kata Martin Liao, anggota parlemen pro-Beijing.

Beijing menuding legislator pro-demokrasi di bekas koloni Inggris ini berusaha mencegah pengesahan rancangan-rancangan undang.

Hong Kong mengalami krisis politik parah sejak pertengahan 2019 saat warga menolak pengesahan rancangan undang-undang ekstradisi.

Warga melanjutkan demonstrasi ini dengan memperluas tuntutan penerapan demokrasi berskala luas di Hong Kong. Mereka menuding Beijing berusaha menekan kebebasan berpendapat dan demokrasi di Hong Kong seperti dilansir Channel News Asia.

Berita terkait

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

16 menit lalu

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

4 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

3 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya