Rami Makhlouf, Orang Terkaya di Suriah Lawan Assad, Ini Pemicunya

Senin, 18 Mei 2020 07:27 WIB

Rami Makhlouf, sepupu Presiden Suriah, Bashar al-Assad, yang juga salah satu orang terkaya di Suriah. Sumber: projects.icij.org

TEMPO.CO, Jakarta - Permusuhan antara orang terkaya di Suriah, Rami Makhlouf dengan Presiden Bashar al-Assad semakin memanas dengan beredarnya video pengusaha itu di Facebook menyatakan dia terancam ditangkap dan perusahaan telekomunikasi miliknya akan ditutup, kecuali dia menyerahkan keuntungan bisnisnya kepada pemerintah.

Makhlouf, sepupu Presiden Assad, untuk ketiga kalinya sejak April lalu mengeluarkan tudingan terhadap pemerintahan di Damaskus. Untuk tudingan ketiga ini, dia mengunggah video pernyataannya di Facebook berdurasi 16 menit.

Makhlouf sebagai pemilik operator telepon bergerak terbesar di Suriah, Syriatel dan memiliki saham di perusahaan listrik, minyak, dan properti, mengatakan pemerintah Damaskus meminta dirinya menyerahkan 120 persen dari profit bisnisnya atau akan ditangkap.

Pemerintahan Assad telah melakukan berbagai upaya untuk menguasai kekayaan Makhlouf melalui kampanye anti-korupsi. Hal ini dilakukan untuk menopang keuangan negara.

Menurut laporan Syrian Observatory for Human Rights yang memantau perang Suriah selama ini, sekitar 40 pegawai Syriatel dan 19 pegawai dari lembaga amal Al-Bustan ditangkapi sejak April lalu.

Advertising
Advertising

Makhlouf kemudian melakukan perlawanan terbuka sejak akhir April, awal Mei hingga kemarin setelah selama 9 tahun perang di Suriah, dia memilih tidak muncul di publik.

Pemerintah Suriah akan membebaskan para pegawai Makhlouf jika dia membayar US$ 185 juta dan mundur dari Syriatel.

Makhlouf menuding aparat keamanan yang menangkap pegawainya itu bermaksud mengintimidasi dirinya agar mundur dari bisnis yang dijalankannya selama ini.

Dia kemudian mendesak Presiden Assad untuk ikut campur dan menjadwal kembali pembayaran itu.

Mahklouf pun menegaskan dirinya tidak akan mundur dari Syriatel. Namun dia bersedia membayar sejumlah uang yang dituntut pemerintah Suriah.

"Siapa saja yang berpikir saya akan mundur dengan kondisi ini, tidak mengenal saya," kata Makhlouf sebagaimana dilaporkan Arab News, 17 Mei 2020.

Guardian melaporkan, taipan Mahklouf telah membiayai pemimpin Suriah selama 20 tahun terakhir dan perang yang berlangsung sejak tahun 2012.

Mahklouf mengendalikan hingga 60 persen perekonomian Suriah dan meraup kekayaan mencapai US$ 10 juta.

Pada awal September 2019 muncul laporan dari Mirror.co.uk bahwa Assad berseteru dengan sepupunya itu terkait bagaimana Suriah membayar pinjaman dari Rusia saat perang sipil di negara itu berkecamuk.

Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah menagih pinjaman perang kepada pemerintahan Bashar al-Assad senilai sekitar Rp 42 triliun.

Berita terkait

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

2 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

8 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

18 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

20 hari lalu

PNM Mekaar Kembangkan Usaha Jamu Nasabah

Di PNM Mekaar, nasabah tidak harus mensyaratkan agunan dan tidak harus memiliki usaha yang sudah mapan. Bahkan orang yang baru akan memulai usaha bisa mendapatkan pinjaman.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

20 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

20 hari lalu

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memblokir 537 pinjaman online atau pinjol ilegal dan 48 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

35 hari lalu

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan ini meningkat menjadi 16 orang.

Baca Selengkapnya

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

37 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

47 hari lalu

Fintech Lending UKU Prediksi Pengajuan Pinjaman Naik 30 Persen Selama Ramadan

Fintech lending UKU memprediksi kenaikan pengajuan pinjaman selama Ramadan.

Baca Selengkapnya