Meringkuk di Kolong Meja, Anak di Cina Ikut Kelas Online

Sabtu, 16 Mei 2020 00:03 WIB

Seorang anak belajar di bawah meja jualan ibunya saat Cina memberlakukan lockdown sehingga anak belajar sendiri selama sekolah ditutup. [ASIA ONE | CHINA DAILY|

Jakarta - Wabah COVID-19 yang melanda banyak negara tidak membuat Ke Enya, 7 tahun, patah semangat dalam menuntut ilmu. Sambil menemani orang tuanya berdagang, Ke Enya mengikuti kelas online dari sekolahnya meski sambil meringkuk di kolong meja etalase dagangan.

Ke Enya menyulap kolong meja itu menjadi ruang belajar yang minimalis. Karton bekas ia jadikan alas. Dus-dus yang tidak terpakai ia susun untuk dijadikan sebagai meja belajar dan tempat meletakkan laptop. Tepat di atas "ruang belajar" itu, orang tua Ke Enya memotong-motong sayuran atau daging untuk dimasak dan dijual.

Aktivitas ini sudah lama Ke Enya lakukan. Zhao Weiwei, ibu dari Ke Enya, mengatakan kepada surat kabar City Express bahwa pemilik toko di pasar sudah biasa merawat anak-anak mereka di kios. Satu-satunya perbedaan adalah kiosnya jauh lebih kecil.

Aktivitas Ke Enya ini pun diketahui orang banyak setelah gurunya berkunjung ke kios orang tuanya. Guru itu tersentuh melihat kegiatan Ke Enya dan memposting foto-foto "ruang belajar" di aplikasi WeChat-nya, yang berujung viral.

Netizen di Cina pun merespon dengan komentar positif dan menyemangati Ke Enya untuk terus giat belajar. Tidak yang hanya itu, menurut Changjiang Daily, sebuah perusahaan komunikasi lokal sampai memberikan akses internet gratis di kios Zhao Weiwei untuk membantu Ke Enya mengikuti kelas daringnya. Selama ini Ke Enya menggunakan data dari ponsel ibunya untuk bisa terhubung ke internet melalui laptop.

Advertising
Advertising

Zhao Weiwei mengatakan meski tempat belajarnya tidak ideal, prestasi Ke Enya selama pembelajaran via online ini cukup baik. "Dan dia tidak pernah mengeluh tentang lingkungan yang buruk," kata Zhao dikutip dari asiaone.com, Jumat, 15 Mei 2020.

Menurut Zhao, ia sejatinya tidak berharap banyak bisa mendapat perhatian dari seluruh negeri. Sejujurnya, kata dia ia merasa kasihan pada Ke Enya. "Jika dia dilahirkan di keluarga lain, dia pasti tidak akan belajar di bawah meja, dan lingkungan tempat tinggalnya pasti akan lebih baik," ucap dia

Namun ia tetap mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para netizen yang peduli dengan kesehatan anaknya. Ia mengamini jika ruang belajar anaknya itu terlalu sempit dan membahayakan kesehatan Ke Enya saat mengikuti kelas online. Ia mengatakan akan menambah ukuran kios.

"Terselip di ruang yang begitu kecil dan menonton layar untuk waktu yang lama pasti dapat membahayakannya, jadi saya akan selalu membiarkan dia keluar untuk bermain dan berolahraga selama istirahat. Saya merasa menyesal, tapi saya terbatas pada saat ini situasi. Itu yang terbaik yang bisa kami lakukan untuknya," tuturnya.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

7 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

16 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

17 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya