Carrie Lam Menolak Penyelidikan untuk Dugaan Kekerasan Polisi

Jumat, 15 Mei 2020 21:29 WIB

Ketua Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam bereaksi ketika anggota parlemen meneriakkan slogan, mengganggu pidato kebijakan tahunannya di Dewan Legislatif di Hong Kong, Cina, 16 Oktober 2019. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Jumat, 15 Mei 2020, mengesampingkan permintaan agar dilakukan penyelidikan independen atas tuduhan kebrutalan aparat kepolisian dalam menghadapi pengunjuk rasa pro-demokrasi. Lam hanya menerima sebuah rekomendasi lembaga pengawas soal gas air mata dan pelatihan.

“Saya tidak setuju dan tidak ingin melakukannya,” kata Lam menjawab tuntutan demonstan agar dilakukan pembuktian independen, seperti dikutip dari reuters.com.

Sebuah poster bergambarkan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam di jalanan yang dibangun barikade oleh demonstran di pusat bisnis di Hong Kong, 13 November 2019. REUTERS/Shannon Stapleton

Menurut Lam, permintaan penyelidikan independen itu sama dengan melemahkan Kepolisian Hong Kong. Walau begitu, Pemerintah Hong Kong akan menerima sejumlah rekomendasi dari Independent Police Complaints Council (IPCC), yakni sebuah lembaga pengawas kepolisian.

Dalam laporan IPCC setebal 999 halaman yang dipublikasikan pada Jumat, 15 Mei 2020, disebutkan agar dilakukan sebuah evaluasi aturan penggunaan gas air mata dan pelatihan ketertiban umum bagi aparat kepolisian. Laporan IPCC juga menyebutkan aparat kepolsiian telah bertindak sesuai pedoman meskipun ada ruang bagi perbaikan. Tuduhan kebrutalan aparat kepolisian tidak boleh digunakan sebagai senjata politik.

Advertising
Advertising

Hong Kong selama berbulan-bulan atau sejak pertengahan 2019 terjadi gelombang protes melawan Pemerintah Cina yang mengendalikan Hong Kong. Beberapa dari unjuk rasa itu ada yang berakhir dengan kekerasan.

Unjuk rasa di Hong Kong surut selama wabah virus corona merebak. Namun penahanan beberapa aktivis dalam beberapa hari terakhir membangkitkan lagi kemarahan masyarakat Hong Kong.

Demonstran menuduh aparat kepolisian telah menggunakan kekuatannya secara berlebihan. Sedangkan otoritas mengatakan para pengunjuk rasa telah bersikap rusuh dan provokatif.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

22 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

1 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

2 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

2 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya