PM Abe Shinzo Belum Cabut Status Darurat Corona di Tokyo
Jumat, 15 Mei 2020 07:25 WIB
TEMPO.CO, Tokyo – Perdana Menteri Jepang, Abe Shinzo, mencabut status darurat penanganan wabah virus Corona di mayoritas wilayah Jepang pada Kamis, 14 Mei 2020.
Namun, Abe tetap memberlakukan status darurat untuk wilayah Ibu Kota Tokyo dan Kota Osaka hingga penyebaran wabah virus Corona di kedua kota ini bisa diatasi.
Tokyo merupakan episentrum wabah Covid-19. Hingga Rabu, jumlah kasus baru infeksi virus Corona per hari masih 10 orang.
Jepang mencatat ada 16.120 kasus infeksi virus Corona dengan 697 orang meninggal akibat radang paru-paru.
“Sambil mengontrol penyebaran virus Corona sebisa mungkin dengan bertindak pada pemahaman virus itu ada di sekitar kita, kami akan memulihkan aktivitas bekerja dan kehidupan sehari-hari,” kata Abe dalam jumpa pers pada Kamis, 14 Mei 2020 seperti dilansir Reuters.
Abe mengatakan pemerintah akan mulai menyusun anggaran ekstra kedua dan menggulirkan stimulus ekonomi, yang turun akibat wabah Covid-19.
Pemerintah akan memberikan bantuan likuiditas kepada perusahaan yang kesulitan uang.
Jepang, yang merupakan ekonomi terbesar ketiga dunia, menyatakan status darurat virus Corona pada sebulan lalu.
Pemerintah mendesak warga mengurangi kegiatan antar warga hingga 80 persen.
Ini dilakukan untuk meredam penyebaran virus Corona dari warga ke warga.
Cara ini juga dilakukan untuk mengurangi beban rumah sakit dalam merawat pasien terinfeksi virus Corona, yang jumlahnya terus bertambah.
Ekonom mengatakan proses pemulihan ekonomi dan sosial akan berlangsung bertahap.
Ini dilakukan karena pemerintah merasa khawatir bakal muncul gelombang kedua virus Corona.
Virus Corona telah menyebar kembali di Korea Selatan, yang menyebar lewat kelab malam, dan Cina, yang menyebar kembali di Kota Wuhan dan Shulan.
Ada 39 prefektur yang telah dicabut status darurat virus Corona. Ini mencapai sekitar 54 persen populasi di Jepang.
Namun, Tokyo, yang mencapai sepertiga ekonomi Jepang, dan Osaka masih berkutat menangani wabah virus Corona.
“Jepang merupakan jantung ekonomi Jepang. Ini seperti mengendari mobi tiga roda,” kata Jesper Koll, kepala eksekutif manajemen aset Wisdom Tree di Jepang.