Bonbin Kanada Kembalikan Panda Raksasa ke Cina, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Mei 2020 17:03 WIB

Seekor anak panda terjatuh di sebelah pengasuhnya saat menyambut Tahun Baru Imlek Cina, di Shenshuping, Sichuan, Cina, Kamis, 31 Januari 2019. REUTERS/China Daily

TEMPO.CO, Calgary - Kebon Binatang atau Bonbin Calgary di Kanada mengirim dua panda raksasa kembali ke Cina karena kesulitan menyediakan pakan bambu, yang menjadi santapan utama hewan ini.

Pengurus bonbin mengatakan selama ini selalu mengimpor bambu dari Cina untuk makanan hewan langka ini.

Namun, wabah virus Corona membuat penerbangan pesawat menjadi terganggu sehingga menyebabkan pasokan bambu tertunda.

“Pengurus bonbin memutuskan untuk mengirim kedua panda kembali ke Cina karena khawatir ada gelombang kedua wabah virus Corona yang bisa menunda pengiriman bambu lebih parah,” begitu dilansir CNN pada Rabu, 13 Mei 2020.

Kedua panda ini bernama Er Shun dan Da Mao, yang awalnya akan dipinjam Kanada selama 10 tahun hingga 2023.

Advertising
Advertising

Makanan panda nyaris seluruhnya berupa bambu. Sehari, kedua panda membutuhkan sekitar 40 kilogram bambu segar.

Selama ini, mayoritas pasokan bambu dikirim langsung langsung ke Calgary dari Cina. Namun, penerbangan ini telah dibatalkan gara-gara virus Corona.

Pengurus bonbin telah mencoba mencari suplai pengganti namun khawatir ini masih menjadi kendala logistik.

“Kami meyakini tempat terbaik dan teraman untuk Er Shun dan Da Mao dalam kondisi ini adalah tempat yang memiliki pasokan bambu berlimpah,” kata CEO Calgary Zoo, Dr. Clement Lanthier.

Proses pembahasan soal pemindahan panda ini telah berlangsung selama beberapa pekan. Dia berharap izin segera ke luar pekan ini sehingga kedua panda bisa segera kembali ke negara asalnya.

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

7 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 hari lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

2 hari lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya