11 Kasus Virus Corona, Cina Hentikan Transportasi Kota Shulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Mei 2020 10:58 WIB

Orang-orang bersantai di sebuah jalan kawasan perniagaan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina tengah, pada 30 Maret 2020. Jalan-jalan kawasan perniagaan di Wuhan kembali ramai seiring meredanya wabah virus corona COVID-19. (Xinhua/Shen Bohan)

TEMPO.CO, Shulan -- Kota Shulan, Provinsi Jilin, Cina bagian timur laut, menjalani masa pelarangan kegiatan sosial dan bisnis setelah virus Corona menyebar lagi di kota itu.

Media Global Times dari Cina melaporkan seorang tukang cuci pakaian perempuan, 45 tahun, terinfeksi virus Corona atau Covid-19.

“Lalu ini menginfeksi 10 orang lainnya, yang membuat warga lokal merasa takut karena baru saja pulih dari serangan pandemi ini,” begitu dilansir Global Times pada Ahad, 10 Mei 2020.

Ada 18 orang lainnya yang menjalani karantina karena berinteraksi dengan perempuan pencuci pakaian ini seperti dilansir South China Morning Post.

Menurut Sekretaris Komite Partai Komunis Cina di Provinsi Jilin, Bayin Chaolu, mengatakan pembahasan soal infeksi baru ini telah dilakukan pada Ahad kemarin.

Advertising
Advertising

“Klaster infeksi baru di Shulan ini menjadi bahaya besar bagi keselamatan publik dan situasi ini menyedihkan karena juga menunjukkan adanya kekurangan dan celah dalam upaya pencegahan pandemi,” begitu dilansir Global Times mengutip Bayin. “Orang yang gagal mengatasi pandemi ini akan dimintai pertanggung-jawaban.”

Penerapan lockdown di Shulan berlangsung sejak Sabtu pekan lalu.

Warga dilarang ke luar masuk kota ini dengan penempatan petugas di lapangan.

Pemerintah hanya menyediakan satu pintu masuk ke Kota Shulan. Hanya satu orang dari setiap keluarga yang boleh belanja kebutuhan sehari-hari.

Perusahaan kereta api lokal juga menghentikan sekitar 12 kali layanan per hari dari Ahad kemarin hingga 31 Mei.

Otoritas juga menghentikan semua transportasi publik sejak Ahad. Mobil taksi dilarang mengangkut penumpang meninggalkan kota, yang memiliki populasi 630 ribu orang.

“Semua restoran telah tutup karena infeksi baru ini. Masyarakat juga terlihat jarang di jalanan akhir-akhir ini,” kata seorang pemilik resto lobster.

Otoritas Shulan juga meminta semua tempat publik dan hiburan seperti bioskop, gymnasium, karaoke, dan kolam renang untuk tutup.

Kondisi di Shulan ini membuat daerah sekitar seperti Dongfeng juga memperketat arus keluar masuk.

Otoritas Dongfeng bakal memeriksa semua orang yang datang dari Shulan dalam 14 hari terakhir.

Juru bicara Komite Kesehatan Nasional, Mi Feng, mengatakan situasi di Shulan menunjukkan klaster terbesar dalam dua bulan terakhir.

Dia meminta warga terus menjaga jarak, kebersihan, dan menghindari kegiatan berkumpul.

“Jika Anda alami demam, batuk, letih, dan gejala lain, segera ke rumah sakit untuk pemeriksaan,” kata Mi Feng.

Virus Corona juga muncul lagi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah pada akhir pekan lalu.

Ada enam kasus baru infeksi virus Corona, yang membuat otoritas bakal menggelar tes kesehatan untuk warga kota, yang berjumlah sekitar sebelas juta dalam sepuluh hari ke depan.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

35 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

16 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

23 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya