Di Senat, Fauci Bantah Trump Soal Kesiapan Pelonggaran Lockdown

Rabu, 13 Mei 2020 07:00 WIB

Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemi dan penasehat medis Pemerintah Amerika, Anthony Fauci, menyatakan tidak sependapat dengan Presiden Donald Trump soal Amerika siap longgarkan lockdown Corona. Di depan senat, Fauci mengatakan pelonggaran lockdown malah akan membawa Amerika ke situasi yang lebih buruk.

"Resikonya nyata bahwa anda bisa saja menyebabkan wabah yang lebih parah dan lebih sulit dikendalikan. Malah, ironisnya, mungkin membawa anda makin jauh dari pemulihan ekonomi," ujar Fauci ketika bersaksi kepada Senat Amerika secara virtual, Rabu, 13 Mei 2020.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, Trump mendorong negara-negara bagian untuk mulai melonggarkan lockdown mereka. Harapan Trump, hal tersebut bisa menggairahkan kegiatan ekonomi di Amerika lagi yang terpuruk sejak virus Corona (COVID-19) menyerang.

Kepada Senat, Fauci menyatakan bahwa dirinya tidak merekomendasikan negara bagian mengikuti kemauan Trump. Menurutnya, jika negara bagian ingin melonggarkan lockdown, maka harus dilakukan secara bertahap. Tiap tahapan, minimal, berlangsung selama dua pekan dan mengacu pada tren pertumbuhan kasus virus Corona.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr. Anthony Fauci, menghadiri pertemuan respons virus Corona dengan Presiden AS Donald Trump dan Gubernur Lousiana John Bel Edwards di Oval Office Gedung Putih, Washington, AS, 29 April 2020.[REUTERS]


"Jika dalam 14 hari tren pertumbuhan kasus virus Corona menurun, maka anda sudah melalui fase pertama. Selanjutnya, anda tinggal berlanjut ke fase kedua dan ketiga (dalam melonggarkan lockdown)," ujar Fauci. Sebagai catatan, teknik serupa diterapkan Selandia Baru yang membagi pelonggaran lockdown ke dalam 4 level.

Untuk memudahkan pelonggaran, Fauci menyarankan negara bagian untuk mengikuti panduan pelonggaran lockdown yang sudah dikeluarkan Pemerintah Amerika. Menurut dia, panduan yang dikeluarkan sudah cukup bagus untuk mengukur seberapa siap sebuah negara bagian melonggarkan lockdown.

"Kekhawatiran saya adalah negara-negara bagian akan meloncati seluruh tahapan (pelonggaran) lockdown tanpa kesiapan untuk merespon dampaknya. Awalnya mungkin hanya kasus kecil, tapi berpotensi menjadi wabah baru," ujar Fauci menegaskan.

Kubu Republikan dan Demokrat menggarisbawahi hal berbeda selama mendengarkan kesaksian Fauci yang sempat dilarang Trump menghadap Senat. Kubu Republikan fokus menyorot dampak lockdown berkepanjangan terhadap kondisi warga dan ekononi Amerika.

"Sejauh yang saya lihat, Amerika sudah melakukan tes virus Corona dengan sangat baik meski jumlahnya masih kurang," ujar senator Republikan, Lamar Alexander, yang merasa Pemerintah Amerika sudah berbuat bagus dalam menangani virus Corona.

Kontras dengan Republikan, kubu Demokrat mengkritik cara Pemerintah Amerika menangani Corona. Menurutnya, pemerintah Amerika harus memiliki rencana yang lebih rapih sebelum melonggarkan lockdown.

"Warga Amerika membutuhkan kepemimpinan, rencana yang matang, serta kejujuran dari Pemerintah Amerika soal pelonggaran lockdown," ujar senator Demokrat, Patty Murray.

Perkembangan terbaru, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Amerika bertambah 9.192 dalam 24 jam terakhir, menjadikan angka totalnya sebanyak 1,395 juta. Sementara itu, untuk angka kematian, bertambah 760 menjadi 82.555 orang.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya